Kamis, 29 Desember 2011

2011 : new life!

Kehidupanku di tahun 2011 telah menjadi awal dari segalanya.

Di tahun ini, akhirnya aku merasakan wisuda yang kuimpikan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar dulu. Mimpi pertamaku telah tercapai. Lulus menjadi seorang sarjana dengan hasil yang membuat orangtuaku tersenyum bahagia. Kelulusan yang euforianya hanya kurasakan dalam waktu satu hari saja karena aku akan menghadapi tantangan baru untuk mencapai mimpiku selanjutnya, menjadi dokter gigi.

Kehidupan klinik mulai ku jalani sejak awal tahun hingga saat ini. Menghadapi sebuah kehidupan baru yang sungguh tak pernah kubayangkan sebelumnya. "Welcome to the jungle" yang dulu sering diucapkan senior ternyata memang sangat tepat diberikan kepada kami, mahasiswa klinik baru.

FKG UI 2007 , insya Allah lulus bareng semua!!

Di dunia klinik, aku mulai menghadapi 'real world'. Disini apapun bisa terjadi tanpa pernah aku bayangkan sebelumnya. "Kekuasaan" telah berkuasa sepenuhnya tanpa memandang kebenaran. Aku harus siap menghadapi semua kemungkinan kegagalan dan berusaha untuk terus semangat demi masa depanku. Berhubungan langsung dengan bermacam karakter pasien dan mengatur jadwal kerja yang harus bisa disesuaikan dengan jadwal pasien, dosen dan klinik adalah keseharianku. Di klinik jugalah, aku mengenal berbagai macam karakter orang, termasuk teman sendiri yang karakter aslinya baru diketahui saat sudah berada di klinik. Kehidupan klinik telah menjadi miniatur kehidupan pasca kampus bagiku dan ini adalah langkah awal untuk mencapai mimpi menjadi dokter gigi.

Selain awal dari masa depanku menjadi seorang dokter gigi, tahun 2011 juga telah menjadi awal dari masa depanku yang lain. Di tahun ini, beberapa temanku telah menjalani fase baru dalam kehidupannya. Dua orang teman SMA ku telah menjadi seorang ibu dan tiga orang teman kampusku telah menjadi seorang istri dan calon ibu. Aku pun mempunyai mimpi yang ingin kuraih di tahun 2012 dan rasanya tahun ini menjadi awal yang pas bagiku untuk mulai memikirkannya. Alhamdulillah, Allah telah memberikan jalan bagiku untuk mengawalinya. Di tahun ini, beberapa kejadian telah mengantarkanku pada pemikiran yang lebih lanjut dalam mencapai mimpiku ini. Walaupun , perjalanan ini masih panjang, namun aku sudah mulai bisa menyusun rencana untuk meraih masa depanku yang lain di tahun depan.

2011 telah meninggalkan begitu banyak kenangan yang akan terus hadir dalam ingatan. Persahabatan yang selalu menjadi kekuatan utamaku semakin kurasakan keindahannya. Rasa syukur dan ikhlas telah menunjukkan keajaibannya dengan luar biasa di tahun ini.

Terima kasih ya Allah atas segala perasaan yang pernah kurasakan di tahun 2011. Kasih, sayang, sedih, marah, bahagia dan semua perasaan yang membuatku semakin merasakan anugrah dan cinta dariMu. Terima kasih ya Allah, Alhamdulillah..

*quote of the year : Manusia hanya bisa berencana dan berusaha, hasil akhir tetap menjadi kehendakNya...

Kamis, 15 Desember 2011

Garuda dan Sepakbola

Alhamdulillah. Beberapa waktu lalu, saya mendapatkan kesempatan untuk menonton premier sebuah film nasional secara gratis karena adanya kerjasama antara kampus saya dengan perusahaan yang menjadi sponsor film tersebut. Saya dengan teman kelompok saya ditugaskan mengajak 65 anak SD binaan kampus saya untuk menonton premier film tersebut bersama-sama. Ini pengalaman pertama bagi saya untuk menonton premier sebuah film nasional. Disamping banyaknya artis-artis yang datang, saya juga bisa merasakan menonton film bersama para pemain di satu studio yang sama.

Tapi, bukan itu intinya.

Film yang saya tonton berjudul sama dengan sekuel pertamanya, Garuda di Dadaku 2. Sebuah film yang mengisahkan kehidupan sepakbola di tanah air kita tercinta. Kalau di film pertama, sang pemeran utama masih berusaha dari nol untuk menjadi pesepakbola nasional, di film kedua ini, masalah yang dihadapi pemeran utama adalah bagaimana caranya mempertahankan prestasi di tim nasional. Banyak sekali nilai-nilai yang bisa diambil dari film berdurasi sekitar 2 jam ini. Persahabatan , arti keluarga, cinta di masa SMP, dan juga tentang kondisi negeri kita saat ini.

Garuda di Dadaku telah menjadi simbol kecintaan masyarakat Indonesia atas olahraga yang satu ini. Olahraga yang nyatanya telah banyak disusupi intrik dan politik kotor yang merugikan banyak pihak, termasuk masyarakat Indonesia itu sendiri. Di film GDD 2 , kondisi sepakbola di Indonesia saat ini dapat digambarkan sang sutradara dengan cukup baik. Banyaknya campur tangan partai sponsor terhadap para pemain dan juga soal pelatih yang disingkirkan karena tidak mau menuruti kemauan para pengurus.

Kondisi sepakbola di negeri ini memang belum mengalami perbaikan yang signifikan. Harapan akan perubahan ke arah yang lebih baik setelah pergantian pengurus ternyata pupus sudah. Kenyataannya, persoalan sepakbola masih akan terus dihantui oleh tangan-tangan licik para politikus dan antek-anteknya. Ketua yang baru seolah-olah hanya ingin membalas perlakukan ketua sebelumnya tanpa mementingkan kemajuan sepakbola Indonesia dengan lebih baik. Entah kapan, mimpi akan sepakbola Indonesia yang sukses bisa tercapai. Tapi, selama kita masih bisa bermimpi, maka masih ada kemungkinan mimpi itu tercapai suatu saat nanti.

Saya hanyalah penonton film dan penggemar sepakbola yang merasa miris dengan kondisi sepakbola negeri kita saat ini. Semoga suatu saat nanti, ada yang bisa saya lakukan selain menulis tulisan ringan bobot ini , demi kemajuan sepakbola Indonesia.

Garuda di Dadaku, Garuda Kebanggaanku,
Kuyakin, Hari ini, Pasti menang!!


Senin, 28 November 2011

The power of smoke

Menurut wikipedia, rokok adalah

"Silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya."

Berdasarkan pernyataan di atas, rokok menjadi terlihat sangat sederhana. Rokok hanyalah silinder sepanjang jari tangan manusia dewasa yang berisi tembakau dan dapat dihisap. Namun, bagi saya, rokok tidak sesederhana itu.

Dampak buruk dari rokok sudah diketahui oleh masyarakat dengan cukup jelas. Hal ini juga sudah tertulis di setiap bungkus rokok yang mungkin hanya dianggap sebagai titik kecil yang tidak terlihat oleh para perokok. Salah satu dampak buruknya adalah kondisi kesehatan gigi mulut yang tidak baik. Sebagai calon dokter gigi, saya sudah cukup sering berhadapan dengan pasien perokok. Bahkan, sebelum saya menanyakan kebiasaan buruk pasien ( merokok ), saya sudah bisa mengetahui apakah pasien tersebut merokok dari kondisi gigi mulutnya yang tidak baik dan bau khas tembakau dari mulutnya. Kasus kanker atau tumor di mulut yang sering saya temukan juga memiliki kaitan yang kuat dengan riwayat rokok. Bagi praktisi kesehatan, merokok adalah kebiasaan buruk. Namun, pada kenyataannya, masih banyak praktisi kesehatan yang merokok dengan tenang.
The power of smoke #1: Rokok membuat para ahli dan praktisi kesehatan menutup mata atas efek buruk dari rokok terhadap kesehatan diri dan keluarga mereka sendiri

Selain membahayakan kesehatan, rokok juga mempengaruhi kehidupan perekonomian seseorang. Saya tidak membicarakan para jutawan yang memiliki cukup banyak uang untuk dibuang menjadi asap. Saya membicarakan orang-orang yang masih menikmati pekerjaannya sebagai pengemis dan menggunakan uang hasil mengemisnya tersebut untuk membeli silinder sepanjang 12 cm dibandingkan sebungkus nasi untuk diri dan keluarganya.
The power of smoke # 2 : Rokok telah membuat seseorang, dengan kondisi ekonomi yang kurang, lebih memilih untuk tidak makan dibandingkan tidak merokok

Di samping membahayakan kesehatan perokok, rokok juga dapat mempengaruhi kesehatan orang-orang di sekitar perokok karena menghidup udara yang telah terkontaminasi asap rokok dengan zat kimia di dalamnya. Peraturan mengenai kawasan anti rokok hanya menjadi wacana yang terus dilanggar oleh para perokok yang mungkin salah satunya adalah pembuat peraturan itu sendiri. Para pemimpin lembaga negara atau bahkan pemimpin keluarga tidak lagi memperhatikan kondisi orang-orang disekitarnya. Padahal mereka memiliki tanggung jawab terhadap orang-orang yang dipimpinnya.
The power of smoke # 3 : Rokok telah membuat para pemimpin mengabaikan amanahnya untuk bertanggung jawab atas yang dipimpinnya dan rokok telah membuat "rules maker" menjadi "rules breaker"

Iklan mengenai bahaya rokok sudah semakin sering ditayangkan di televisi. Kampanye anti rokok pun semakin gencar dilakukan oleh para "musuh rokok". Namun, iklan-iklan rokok yang ada di televisi dan media cetak juga semakin meriah. Rumah-rumah dan warung-warung yang berada di pinggir jalan raya pun semakin didominasi oleh lambang-lambang rokok. Acara musik dan acara olahraga pun dikuasai oleh perusahaan rokok. Bahkan, atlet yang menggambarkan sosok 'paling sehat' pun mengiklankan rokok.
The power of smoke #4 : Begitu banyak yang mengkampanyekan anti rokok, tapi lebih banyak lagi yang mengiklankan rokok.

Persoalan rokok ini memang belum bisa diselesaikan karena saat ini, siapa yang beruang, maka dia yang berkuasa dan rokok adalah pihak yang memiliki uang dan kekuasaan. Entah apa yang membuat para perokok memiliki prinsip " saya bisa mati jika saya tidak merokok". Entah apa yang dapat menyadarkan mereka bahwa udara yang mereka hirup itu juga dihirup oleh banyak orang di bumi ini.

Jika saja para perokok mau menggunakan hati nuraninya. Mereka tidak perlu memikirkan banyak orang di dunia ini, mereka juga pasti sudah tidak lagi memikirkan kesehatan diri mereka sendiri, tapi paling tidak, pikirkanlah orang-orang yang mereka sayangi, keluarga mereka. Walaupun keluarga mereka mungkin tidak sering terpapar asap rokok tapi ketika mereka meninggal karena rokok, apakah keluarga mereka sudah siap menghadapinya?

Perubahan perilaku diawali dengan kesadaran dan keinginan. Kita hanya bisa mengingatkan mereka dengan sabar karena kesadaran dan keinginan harus benar-benar timbul dari diri mereka sendiri. Oleh karena itu, mulai saat ini, jika ayah, kakak, suami, adik, paman atau siapapun sedang merokok, ingatkanlah mereka. Karena jika kau tidak bisa mengubah seseorang dengan perbuatan, maka lakukanlah dengan perkataan.

Stop smoking for a better future!



Sabtu, 19 November 2011

Happy birthday mom!!

My mom is everything to me. She could be anything in my life. She is my lovely mother and also my doctor, my favourite chef, my teacher, my bestfriend and of course she is my angel.

My mom is a loveable person. She loves to tickle me with her sudden hug in my bed when I was sleeping. She always kisses my cheek before I left the house. And I know that she always prays for me in her night prayer.

My mom is a doctor for me. Actually she is not a 'doctor' who had passed the medicine school. But she knows lots about medicine from her friend. She always tells me to bring my medic bag everywhere I go, even before I know about the medicine. And She always cures me with her love and attention.

My mom works at the office from 7 to 5. But, she always there when I need her. I had a trouble with eating when I was a child, I just didn't like it. But, my mom could find a way to solve the trouble with her delicious and innovative food. Because of her job, she can't cook everyday. So, when she cooked for us, I would be so happy and I just like to eat her food until I get full. That's why she's always become my favourite chef.

She always teaches me everywhere. In a dining room, in my bedroom, in my car or even in the kitchen, my mom always tells me about anything. From the philosophical thing to a simple thing. She teaches me about Islam, how to get a good life, how to be a woman, how to be a daughter and many other things. She tells me that if you get something new, it means you need to give something too to the other. It's the get and give lesson. And of course, she teaches me to be good wife then.

She is also my bestfriend. She knows everything before I tell her. When I have a problem, she calms me down. We loves to chat about anything, about my friend and my school, my girl friend and of course about my boy friend.

Mom, you always become my angel who gave me those uncountable love and affection. I can't pay you with anything in this world. I just want to be a good daughter for you with this love and this life. Today is your 53rd birthday, I don't have anything as a gift, actually, I haven't buy it yet. But, happy birthday mom!!! May Allah always be with you.. Aamiin..
I love you, Mom, Ida Mawaddiati...

Sabtu, 29 Oktober 2011

Aku, Transjakarta dan Depok

Tulisan ini kubuat di tahun 2009 dengan sedikit pengeditan...

Depok adalah sebuah kota yang terletak di propinsi Jawa Barat. Kota yang cukup jauh dari rumahku, Tangerang, Banten. Jadi, kalau aku mau ke Depok berarti aku akan menyebrangi propinsi Jakarta terlebih dahulu. Setelah kurang lebih 2 tahun berkuliah di FKG UI Salemba, aku sudah mengetahui banyak cara untuk pergi ke depok.

Berangkat dari kampus :
1.Ikut mobil teman, paling mudah dan murah, hehe..
2.Naik kereta dari cikini atau manggarai, bisa AC ekonomi, ekonomi atau ekspress, tergantung uang, waktu dan luck.

Berangkat dari rumah :
1. Diantar supir, paling nyaman ( maklum belum lancar membawa mobil sendiri ), kira-kira 1,5 jam, lewat jalan tol.
2. Naik Bus Deborah , bus kota jurusan depok kalideres ( cara yang diajarkan kakak ). Rutenya adalah Rumah - kalideres naik angkot - Depok. Tapi karena bus ini jalannya sangat lama kalo belum penuh, jadi memakan waktu kurang lebih 3 jam.
3. Naik Transjakarta busway ( cara terbaru yang aku cari sendiri ). Rutenya Rumah - Kalideres naik angkot - lebak bulus naik busway - depok naik deborah kecil jurusan lebak bulus-depok. Kalau yang ini, kira-kira waktunya 2,5 jam.

Pulang dari depok :
1. Naik Bus Deborah dari margonda sampe kalideres, dilanjutkan dengan angkot kira-kira 3 jam.
2. Naik damri dari ps. minggu yang dilanjutkan dengan naik ojek, kira-kira 1,5-2 jam.

Akhirnya, demi kenyamanan dan efisiensi waktu, aku paling sering berangkat naik transjakarta busway dan pulang naik damri.

Tibalah waktunya , aku harus pergi ke Depok untuk menghadiri sebuah acara. Pagi-pagi, angkot yang aku naiki ke kalideres terhambat karena ada pengecoran jalan, ya, perjalanan yang harusnya 25 menit menjadi 45 menit. Wah, kemungkinan telat nih. Lanjutlah aku menaiki Transjakarta busway dari Halte Kalideres. Saat menunggu, tiba-tiba datanglah busway dengan jurusan pulogadung - kalideres ( jurusan ini termasuk jarang sekali ) dengan kondisi yang kosong dan aku dapat tempat duduk. Beruntung sekali, padahal aku cuma naik sampai halte indosiar. Rencananya, aku akan transit di halte indosiar lalu ganti busway ke lebak bulus..

KALIDERES - INDOSIAR - LEBAK BULUS

Tibalah aku di halte indosiar. Setelah aku turun dari busway, aku berniat mengantri untuk jurusan ke lebak bulus, namun ternyata ada sebuah kertas yang ditempel di depan pintu kaca bertuliskan 'JURUSAN LEBAK BULUS, TRANSIT DI GROGOL 2,TRIMS '

Ha???

Jadi, aku salah turun dan harus naik lagi busway yang lewat grogol 2. Kira-kira seperti inilah gambaran lokasi halte grogol 1 dan grogol 2. :
1. Grogol 1 letaknya di jalanan menuju roxy, di samping kampus Trisakti , dilewati oleh busway tujuan harmoni dan tujuan pulogadung yang bertuliskan "via roxy". Dari Jelambar, tinggal lurus.
2. Sedangkan Grogol 2, letaknya di jalanan menuju Taman Anggrek, di depan Mal Ciputra, hanya dilewati oleh busway tujuan pulogadung saja. Dari Jelambar, belok kanan.

Akhirnya, aku menunggu busway yang akan melewati grogol 2. Sudah 20 menit menunggu, Busway itu tidak kunjung datang, yang ada hanya busway yang ke arah harmoni dan yang lewat grogol 1 saja. Akhirnya, datanglah busway yang seharusnya melewati grogol2, kenapa seharusnya? karena tiba-tiba saat aku masuk bis dan bertanya

Aku : ' mas, ini lewat grorol 2 kan?'
Petugas busway itu menjawab : ' waduh mba, kalau sabtu minggu memang tidak ada yang lewat grorol2, jadi semuanya lewat grogol1, kalo mba mau ke lebak bulus, turun aja di grogol 1 trus jalan ke halte grogol2 lewat jembatan penyebrangan '

Ya Allahu robbii...

Jadi, selama 20 menit, aku menunggu bis yang tidak ada, sedih, akhirnya aku pun turun di grorol1 dan berjalan menuju grogol2 melewati jembatan. Sesampainya di grogol2, penantian masih berlanjut, karena busway jurusan lebak bulus ini pun termasuk masih sedikit jumlahnya. Kira-kira 15 menit menunggu, akhirnya bis datang juga. Penuh! jadi terpaksa berdiri.

1. KALIDERES - 2. GROGOL2 - 3. LEBAK BULUS
Perjalanan cukup jauh, karena dari grogol ke lebak bulus akan melewati Jalan Panjang dan Arteri Pondok Indah. Setelah sekian lama berdiri, akhirnya aku mendapat tempat duduk ketika bis berada di daerah pondok indah, ya, lumayan. Akhirnya tiba di halte pondok indah , tempat aku turun dan melanjutkan dengan bus kecil deborah jurusan lebakbulus – depok.

Tapi, lagi-lagi, begitu aku akan turun dari bis, aku melihat ke jalanan lebak bulus , bus deborah yang akan aku naiki baru saja jalan. Ini berarti, aku telat beberapa menit. Ya, bus deborah ini memang sedikit, jadi hanya datang setiap 15 menit sekali. Selain itu, kondisinya juga terkadang penuh sesak, sampai-sampai, aku pernah berada di dalamn bus deborah itu dengan hanya 1 kaki di atas tanah dan tidak berpegangan kepada apapun sambil berdiri dihimpit 6 orang di deket pintu yang berhasil membuatku sesak napas. Pengalaman.

Akhirnya, aku harus menunggu lagi 15 menit, hingga deborah yang selanjutnya datang. Alhamdulillah, tidak ramai dan aku masih mendapat tempat duduk. Perjalanan dilanjutkan sampai Detos karena aku akan masuk UI melewati gang senggol. Dan setelah kulihat jam..

Waw, rekor! Aku ke depok dengan angkutan umum selama 3 jam 45 menit !!

Perjalanan yang mengajarkan kesabaran, dan hikmah lainnya. Semoga tidak sia-sia, Aamin.
Ya Allah, setiap langkahku keluar rumah, tidak lain hanya untuk menggapai ridhoMu. Berikan aku kesabaran dan keikhlasan dalan menjalani semuanya, Aamiin...

Senin, 24 Oktober 2011

My Dad, My Inspiration

Since I was a child, my dad has been my role model for everything. He taught me many good things, from the simple one to the principal one.

My Dad is a discipline person. He always puts something in the right place. He always obeys the rules around us. He also a well organized person, and I think I truly inspired by him about this one. He arranged everything well , that's why, he doesn't like to wasting his time for waiting or doing something useless. He won't let us ( his daughters ) use inappropriate clothes or shoes to the public area, such as, using "sandal jepit" when we're going to the mall or the airport, even it was the expensive one. We never allowed to use a t-shirt when we're going to our campus, because he thought it wasn't appropriate. When we're in our dormitory (highschool), the school had prohibited us to bring any cellphones, but many of the students disobeyed the rules. In our last year at the school, almost every students had the cellphones at the dorm, except me and my sister because my dad won't let that happened. We also have some rules at the house, such as : at least we have to be at home at 18.00 everyday , if we're going to be home late, we should ask his permission first, even it's for the academic things. Some people maybe think that we're to much for this discipline thing, but alhamdulilah, I always think that this is for our own good. Thank you, Dad.

My Dad knows everything. He studied civil engineering at Gadjah Mada University for his bachelor, but for me, he knows more than the engineering thing. Since I was a child until now, I'd love to ask him about anything because he could answer every questions I'd asked him. He knows about politics, technology , foreign country things and the other. He loves to read, that's why he knows many things. For me, he always become my answer for anything.

My Dad can do many things. The most unforgettable memory is when he made us a barbie wooden house when we're still a children. He made it by himself. He also made some of our kitchen cabinet. His hobby is gardening and fishing. So we have a small garden in front of our house and a full-of-fish pool at the front of my house. He takes care of those garden and pool things by himself. Of course, he can do the electro things too. Sometimes, I asked myself, did every man do those things??

My Dad is an honest person. He works at the government where the corruption and the 'bad things' had become an usual thing. Alhamdulillah, my Dad is always on the right path. He always says NO to that bad things. He said, " if you want to live in peace, keep yourself on the right path". He also taught me that if you do something good to others, then Allah will give you a gift. When you give something, then you'll get something better. Ahamdulillah, even my Dad is only a government employyee, we have a good life because Allah always gives us a gift from many ways. The most important is not about how good your house is? Or how expensive your stuff is? Or how many eurotrips you have been? But it's about the peace of life and the happiness.

I can't explain other things about him in this post, but for sure, I adore him so much! He had become a really good father for me and my sister. I wish , I could be as lucky as my mother to have my Dad as her husband. Aamiin...
I love you so much, my lovely Dad, Djoko Murjatmodjo.

*post about my mom will be coming soon

Kamis, 06 Oktober 2011

I love you, grandma...

Eunin, itu panggilan sayang kami kepadanya. Eunin adalah sosok yang sangat penyayang dan kini menjadi sosok yang sangat kami rindukan. Beliau sangat senang menceritakan kebanggaannya atas kami, anak cucunya. Setiap bertemu dengan orang lain, eunin selalu bercerita bahwa cucunya ada yang dokter gigi, ada yang sedang kuliah di itb, dan lainnya. Panggilan geulis yang artinya cantik dalam bahasa sunda juga masih selalu diberikan eunin kepada anak cucu perempuannya. Eunin juga selalu mendoakan kami lewat setiap perkataannya agar kami semua menjadi anak yang soleh dan solehah. Kebahagiaan selalu terpancar dari wajahnya setiap bertemu dengan anak cucunya. Walaupun eunin sedang terbaring di rumah sakit.

Eunin sakit sejak kurang lebih 11 tahun yang lalu, yang akhirnya membuat mamaku menyegerakan beliau untuk segera pergi haji di tahun 2000. Sejak kepulangan dari haji, eunin lebih sering tinggal dirumahku. Hari-harinya dipenuhi dengan semangat. Beliau suka sekali menonton acara musik di TV, afgan adalah penyanyi favoritnya. Kalau ada lagu yang menurutnya bagus, maka beliau tidak ragu untuk melantunkannya. Setiap pagi, doanya selalu menyertai kami yang akan pergi kuliah dan eunin akan mengantarkan kami sampai pintu pagar.

Ingatan yang mulai mengalami gangguan (pikun) juga telah dialaminya sejak lama. Bahkan dulu, sepupuku yang masih kecil bertanya kepada ayahnya kenapa eunin selalu bertanya, sudah kelas berapa, kepadanya. Akhirnya kami pun terbiasa dengan hal ini. Sampai kemarin pun, eunin masih menanyakan padaku, apakah aku sudah menjadi dokter gigi. Ketika kujawab 'belum nin, masih 1 tahun lagi, baru sarjananya aja', maka eunin akan menjawab 'ah, buat eunin mah udah jadi dokter gigi kalo begitu'.

Di kesehariannya, eunin tidak terlihat seperti yang sedang sakit, kecuali saat beliau kelelahan dan penyakitnya membuatnya terbaring lemas di kasur. Ketika kondisi eunin mulai menurun, aku lah yang akan mengecek gula darah dan tensinya, aku juga yang mengecek obat eunin, jika sudah habis, maka aku yang akan membelinya. Alhamdulillah, statusku sebagai calon dokter gigi, selalu membuat eunin merasa bangga ketika aku sedang mengecek kondisinya. Hanya itulah yang dapat kulakukan untuknya.

Setelah kakakku menikah dan memberikan cicit untuknya, kebahagiaan eunin bertambah. Kakak iparku telah menjadi kesayangannya, sampai-sampai , eunin memberikan panggilan sayang 'acep hafidz' yang berasal dari kata kasep dalam bahasa sunda yang artinya tampan. Setiap hari, bahkan sampai hari terakhirnya, eunin selalu menanyakan kabar cicitnya dan itulah yang menjadi penyemangat eunin di akhir usianya.

Kini, eunin sudah dipanggil Yang Maha Kuasa. Kami menyayangi eunin, namun Allah lebih menyayanginya. Sesaat setelah kudengar berita kepergiannya, bermacam pikiran menghampiriku. Keinginanku untuk memberikan berita kelulusan dokter gigi kepadanya kini telah pupus, begitu pula keinginanku agar eunin hadir di pernikahanku nanti. Di usiaku sekarang, Eunin selalu menanyakan kepadaku, kapan aku akan menyusul kk ku? Siapakah calonnya? Namun, setiap eunin bertanya, aku hanya bisa tersenyum. Maafkan aku, nin, aku belum sempat mengenalkan eunin kepada cucu menantu eunin nantinya.

Wajah eunin saat pergi begitu cantik dan tenang dengan senyum ikhlas dari wajahnya. Aku yakin, eunin sudah bahagia bertemu kakekku, eunin juga sudah bahagia di akhir hidupnya. Selamat jalan eunin, kami sangat mencintaimu..

Eunin dan mamaku di lebaran tahun ini

Senin, 03 Oktober 2011

hello unperfect world

Ketika kau berlaku baik maka kau pun akan mendapatkan balasan yang baik.
Ketika kau merasa bahwa kau benar, maka janganlah takut untuk mempertahankan prinsipmu.
Katakan yang salah adalah salah, katakan yang benar adalah benar.

Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan kalimat-kalimat idealis di atas. Hanya saja, dunia ini memang tidak sempurna. Itulah kata-kata yang diucapkan senior di kampusku yang membuatku merenungkan segalanya.

Untuk beberapa alasan, terkadang kau harus memilih untuk diam sesaat dibandingkan mengatakan prinsipmu dengan lantang. Bukan pengecut, hanya saja, kau harus lebih pintar mengatakannya. Jangan sampai, prinsipmu yang benar itu membuatmu terjatuh dan tidak bisa lagi memperjuangkannya. Berpikir sebelum bertindak benar-benar harus diterapkan. Insya Allah, akan ada waktu dan cara yang tepat bagimu untuk mengatakan prinsipmu dengan lantang. Layaknya strategi perang, mundur untuk mengatur strategi demi kemenangan esok hari.

Untuk beberapa kondisi, perlakuan baikmu mungkin tidak berbalik baik kepadamu. Ketulusan dan keikhlasanmu dalam bekerja mungkin tidak berbuah manis. Tapi, itulah ikhlas. SSeberapa besar kebaikan yang kau berikan, tak akan kau bandingkan dengan seberapa besar keburukan yang kau dapatkan.

Dunia ini tidak hanya dihuni oleh orang-orang dengan pemikiran dan sikap yang sama. Ada yang memiliki kekuasaan, ada yang mengemis kekuasaan dan ada juga yang menyalahgunakan kekuasaan. Satu sama lain saling berhubungan dan ketika kau sudah berada di dalamnya, maka bukalah mata dan hatimu, perhatikan sekitarmu, dan pahamilah bahwa dunia memang tidak sempurna.

Kebaikan dibalas kebaikan hanya berlaku dalam hukum Sang Maha Kuasa. Maka, teruslah berharap kepadaNya, teruslah mendekatkan diri kepadaNya, agar kita siap mengahadapi setiap ketidaksempurnaan yang ada di dunia ini.

*dedicated to my Excellentgroup

Kamis, 22 September 2011

Semua ada harganya

Hemat pangkal kaya..
Rajin pangkal pandai..

Dua kalimat yang diajarkan sejak kita duduk di bangku sekolah dasar ini membuat kita menjadi berpikir bahwa segalanya membutuhkan usaha. Jika kau ingin kaya, maka hiduplah dengan hemat dengan tidak membuang-buang uang untuk hal yang tidak terlalu penting. Jika kau ingin pandai, maka rajinlah belajar, karena nilai A tidak akan didapatkan oleh seseorang yang tidak pernah belajar.

Setiap usaha akan dihargai. Bahkan terkadang, usaha itu lah yang akan lebih dihargai dibandingkan dengan hasil akhirnya. Hal ini berlaku dalam setiap aspek kehidupan kita. Dalam agama, kita pun diajarkan untuk berusaha sebaik mungkin dalam meraih ridhoNya, jika kita menginginkan syurgaNya.

Semua ada harganya. Ketika kau ingin mendapatkan hasil terbaik, maka kerahkan kemampuanmu yang terbaik, berusahalah sebaik mungkin. Para pahlawan kemerdekaan Indonesia harus membayar kemedekaan negeri kita dengan nyawanya. Para ilmuwan yang saat ini mungkin mendapatkan uang tanpa harus bekerja telah melewati ratusan kegagalan dalam percobaannya. Sudah seberapa imbangkah, usaha yang kau lakukan dengan target yang kau inginkan?

Allah Maha Melihat dan Maha Adil.
Jika kau berusaha 10 % , maka jangan mengharapkan hasil 20%, apalagi 100%.
Tapi, jika kau telah berusaha 90 %, namun hasil yang didapatkan hanya 70 %, maka janganlah bersedih, karena sesungguhnya 20 % sisanya telah disimpan oleh Allah dan akan diberikan kepadamu di waktu yang tepat dengan cara yang tepat.

Semua ada harganya. Maka berusahalah dengan sebaik-baiknya.

"work hard" , photo by Drg.Nada

Selasa, 13 September 2011

Life & Trouble

Hidup tanpa masalah bagaikan sayur tanpa garam. Kehidupan manusia memang akan terus diiringi dengan masalah. Pada dasarnya masalah adalah ketidaksesuaian harapan dengan kenyataan yang ada , tentu saja dalam kehidupan seorang manusia, harapan yang ada di dalam dirinya tidak selalu bisa berubah menjadi kenyataan karena segalanya tergantung kehendak Sang Maha Penguasa.

Namun, Allah Sang Maha Pengasih telah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat terakhir yang menyatakan bahwa Allah tidak akan membebani seseorang kecuali dengan kesanggupannya. Subhanallah. Begitu Maha Pengasihnya Allah.

Lihatlah kondisi negara kita saat ini. Negara yang sangat kaya akan sumber daya alam dan budaya, kini pun telah menjadi negara yang kaya dengan masalah. Mulai dari persoalan politik, kepemimpinan, pendidikan, keagamaan, kesejahteraan, hukum, bahkan sampai kepada permasalahan olahraga, negara kita memiliki semuanya.

Negara ini memang sangat besar dengan jumlah penduduk yang juga tidak sedikit, dengan ragam budaya yang begitu berlimpah. Syukurku atas segala karunia Allah atas indahnya negara ini. Menurutku, seseorang yang merelakan dirinya untuk memimpin negara sebesar ini adalah orang yang cukup berani dan cukup hebat. Apalagi melihat banyaknya juga masalah yang hadir di negeri ini.

Aku teringat perkataan pembina asramaku di Insan Cendekia dulu, beliau mengatakan "Orang yang besar akan memiliki masalah yang besar juga". Itu karena Allah Maha Adil. Seorang guru panutanku, Bapak Alm. Zulhiswan juga pernah mengatakan bahwa "Laut yang tenang tidak akan menghasilkan pelaut yang tangguh". Perkataan guru-guruku inilah yang akhirnya membuatku yakin bahwa negeriku adalah negeri yang besar, negeri yang luar biasa, negeri yang hebat.

Begitupula, jika dikaitkan dengan firman Allah di ayat terakhir Al- Baqarah, Allah tidak akan membebani negeri ini dengan permasalahan yang tidak dapat diatasi oleh negeri ini sendiri. Aku yakin, waktu itu akan datang, waktu kemenangan kita.

Bersyukurlah atas segala karunia yang diberikannya baik berupa hal yang menyenangkan maupun yang berupa masalah, karena masalah itulah yang akan menjadikan kita lebih baik lagi dan yakinlah masalah itu akan dapat diselesaikan karena Allah Maha Pengasih kepada ciptaanNya. Semangat Indonesiaku, Semangat negeriku! Doaku selalu menyertaimu..





Senin, 05 September 2011

Perihal cinta #3

Menyambung postingan saya sebelumnya di bulan Januari, sekarang saya akan kembali membicarakan tentang cinta, lebih spesifiknya sebagai seorang perempuan.

Sering sekali saya mendengar kalimat yang menyatakan dua pilihan, yaitu menikahi orang yang dicintai atau mencintai orang yang dinikahi. Sebelum membahas mengenai dua pilihan itu, saya akan kembali membahas sedikit tentang perempuan dan cinta.

Di postingan saya sebelumnya, saya menyatakan bahwa perempuan itu dicintai sedangkan lelaki mencintai. Perempuan akan lebih mudah mencintai seorang lelaki jika dia sudah merasa sangat dicintai oleh lelaki tersebut walaupun sebelumnya mungkin perempuan itu pernah mencintai lelaki lain, berbeda halnya dengan lelaki. ( yang bingung, liat postingan saya yg 'Perihal Cinta ' ya).


Lalu, bagaimana dengan 2 pilihan yang sudah saya paparkan di atas.
1. Menikahi orang yang dicintai
2. Mencintai orang yang dinikahi

Ada beberapa yang menyatakan bahwa poin pertama adalah berkah sedangkan poin kedua adalah kewajiban. Saya setuju dengan pendapat ini, karena kita tidak akan pernah bisa memastikan bahwa kita akan menikah dengan orang yang kita cintai karena jodoh adalah rahasia Ilahi, sedangkan mencintai orang yang kita nikahi adalah sebuah kewajiban. setuju?
Namun, jika saya kembali dengan fitrah seorang perempuan yang akan mencintai seseorang setelah dirinya dicintai , maka saya sebagai seorang perempuan akan memiliki pilihan : mencintai orang yang saya nikahi dan dinikahi oleh orang yang mencintai saya. Ya, singkatnya lelaki yang menikah dengan saya adalah seorang lelaki yang menikahi saya karena mencintai saya bukan mencintai saya karena menikahi saya. Egois? Iya, saya pun mengakuinya. Tapi, ini hanyalah keinginan yang ada dalam diri seorang perempuan sesuai dengan fitrahnya yang ingin dicintai, ingin dicari. Perempuan ingin dinikahi karena dicintai, bukan hanya sekedar dicintai karena akan dinikahi.

Terlepas dari keinginan yang ada, saya tetap menyerahkan segalanya kepada Sang Maha Kuasa. Siapapun yang ditakdirkan untuk menjadi jodoh saya kelak, bagaimanapun cara dia mencintai saya, insya Allah, saya akan menerimanya dengan ikhlas karena hanya Allah lah yang mengetahui yang terbaik bagi hambanya.

Seperti doa yang dititipkan Zainab kepada Hamid dalam film Di Bawah Lindungan Ka'bah , "semoga aku dapat menikahi lelaki yang kucintai dan mencintaiku" .. Aamiin..



Senin, 29 Agustus 2011

Selamat jalan, Pak!

26 Juni 2011, itulah hari terakhir aku bertemu dengannya. Bersama beberapa teman aku kembali mengunjunginya di daerah Senen. Saat itu, Bapak sudah tidak lagi tidur di atas kasur di atas lantai, tapi seorang senior membantu Bapak dengan memberikan tempat tidur rumah sakit. Saat itu, Bapak terlihat lebih segar dari sebelumnya. Matanya pun tidak lagi terpejam, walaupun terkadang tatapan matanya masih terlihat kosong. Tapi, senyum Bapak belum kembali. Kami terus mengajak Bapak mengobrol, bercerita tentang segalanya. Ditemani Ibu Yuli, kami menikmati perbincangan hangat di siang itu. Alhamdulillah, di hari itu, kami kembali mendengarkan suara Bapak. Bapak menjawab "ya" dan "tidak" atas pertanyaan yang kami tanyakan. Tidak kusangka, itu adalah kata-kata terakhir yang kudengar dari seorang pendidik yang sangat kami sayangi itu.

Hari ini, 29 Ramadhan 1432 H, 29 Agustus 2011. Aku dikejutkan dengan berita duka dari temanku. Ya, Bapak sudah pulang. Kembali ke Allah, mendahului kami. Rasa sedih ini tidak bisa lagi kubendung, baru saja aku berniat untuk menanyakan kabar Bapak ke Ibu Yuli. Sebetulnya, rencana ini sudah ada di benakku sejak awal Ramadhan. Ada harapan dalam hatiku, bahwa Ramadhan akan meningkatkan kondisi kesehatannya. Namun, ternyata Bapak lebih dulu memberikan kabar kepergiannya kepadaku.

Menurut cerita Ibu, kondisi Bapak terus drop sejak 1 minggu sebelum Ramadhan. Dan tadi pagi, Bapak sedikit membuka matanya dan menatap Ibu sejenak seperti ingin berpamitan. Pukul 05.55, Bapak meninggal. Berita duka begitu cepat tersebar di kalangan alumni. Pukul 09.00, aku tiba di rumah duka. Bersalaman dengan Ibu dan melihat Bapak yang terbaring dengan wajah pucatnya membuatku ingin menangis. Beberapa menit kemudian, teman-temanku yang lain datang. Kami sungguh merasa kehilangan sosok Bapak dan kami sudah tidak bisa lagi menahan rasa sedih ini. Ibu Yuli sangat senang melihat kedatangan kami dan tidak menyangka bahwa berita kepergian Bapak sudah tersebar begitu cepat. Ibu Yuli memang wanita luar biasa, beliau terlihat begitu sabar dan tabah menghadapi keputusan Allah ini. Guru-guru dan alumni Insan Cendekia lainnya pun terus berdatangan, hingga tiba waktunya bagi kami untuk menshalati Bapak. Ya Allah, ampuni segala dosanya, terima semua amalannya, dan tempatkan Bapak di tempat terindah di sisiMu, Ya Rabb.. Aamiin..

Sekitar pukul 13.00, proses pemakaman pun dilangsungkan. Semakin banyak alumni yang berdatangan untuk melihat proses tersebut. Bahkan, di pemakaman itulah, aku bisa bertemu dengan beberapa senior yang sudah tidak pernah kutemui lagi sejak 5-6 tahun yang lalu. Kehadiran kami menunjukkan betapa sayangnya kami kepada beliau dan betapa hebatnya Pak Zul di mata kami.

"Pak Zul yang kami sayangi. Kami adalah anak-anak Bapak yang insya Allah akan selalu mendoakan Bapak. Semoga doa kami termasuk amalan yang tidak terputus walaupun Bapak sudah pergi, begitupun dengan ilmu bermanfaat yang telah Bapak ajarkan kepada kami sehingga dapat mengantarkan kami kepada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan membuat kami menjadi seperti ini. Selamat Jalan, Pak Zulhiswan. Walaupun raga Bapak sudah tak bisa kami lihat lagi, namun kenangan dan semua pelajaran hidup yang Bapak ajarkan kepada kami akan tetap hidup di hati kami. "



Senin, 22 Agustus 2011

Sedekah itu..

Bulan Ramadhan memiliki kaitan yang erat dengan sedekah. Karena di bulan inilah, seluruh umat muslim di dunia akan berlomba-lomba untuk menjalankan ibadah karena Allah, termasuk bersedekah. Tapi , apakah kita sudah memahami benar makna dari sedekah?

Sedekah adalah pemberian dari seseorang kepada orang lain yang dilandasi dengan keikhlasan. Ikhlas menjadi kata kunci dari sedekah, karena keikhlasan inilah yang dapat membuat seseorang merasakan keutamaan sedekah.

Kenapa harus bersedekah?
Keutamaan sedekah sudah sangat sering dipaparkan dalam ayat Alquran maupun hadits. Misalnya, sedekah termasuk dalam 3 amal yang tidak terputus walaupun pelakunya sudah meninggal, balasan Allah akan sedekah sangat berlipat ganda, bahkan para ahli sedekah nantinya akan dipanggil dari pintu sedekah.

Hebatnya, sedekah ini memiliki banyak cara dan bentuk. Biasanya, kata sedekah identik dengan pemberian material yaitu uang. Tapi, tidak jarang juga kita mendengar kalimat yang menyatakan bahwa senyum adalah sedekah yang paling mudah. Rasulullah pernah berdialog dengan para sahabat mengenai bentuk-bentuk sedekah.

"Tiap muslim wajib bersedekah"
Para sahabat bertanya "Bagaimana jika ia tidak memiliki sesuatu?"
Rasulullah menjawab " Bekerja dengan keterampilan tangannya untuk kemanfaatan dirinya lalu bersedekah",
Mereka bertanya lagi "Bagaimana kalau ia tidak mampu?"
Rasulullah menjawab "Menolong orang yang membutuhkan yang sedang teraniaya"
Mereka bertanya " Bagaimana kalau ia tidak mampu melakukannya?"
Rasulullah menjawab "menyuruh berbuat makruf"
Mereka bertanya "Bagaimana kalau ia tidak melakukannya?"
Rasulullah menjawab "Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sedekah"
( HR. Bukhari dan Muslim )

Subhanallah, begitu banyak bentuk dari sedekah. Bahkan dalam riwayat lain, dinyatakan juga bahwa berdzikir adalah sedekah. Setiap tasbih, tahmid, takbir dan tahlil adalah sedekah. Masih banyak lagi hal-hal lain yang merupakan sedekah ( shalat, membaca al-Qur'an, shalawat, berkata baik, berpuasa dan lainnya).

Pernahkah kita merasakan kepuasan yang begitu besar dan kebahagiaan yang begitu indah saat bersedekah? Saat menolong teman? Saat melihat senyum dari fakir miskin atas sedikit bantuan materi kita? Saat mendengarkan keluh kesah sahabat? Saat membantu ayah ibu di rumah? Atau bahkan saat melihat balasan senyum dari orang yang baru saja kita temui di jalan?

Itulah indahnya sedekah. Bahkan sedekah bisa menjadi obat dari kejenuhan pikiran kita. Buatlah target sedekah setiap harinya, setiap bulannya, dan setiap tahunnya. Apapun kebaikan yang dapat kita lakukan dengan ikhlas maka insya Allah, keutamaan sedekah itu pun akan hadir dalam hati kita. Mari bersedekah! karena sedekah itu luar biasa.

*terima kasih untuk acara bedah buku "cantik karena sedekah" karya mba Muthia Esfand.
*sumber : Cantik dengan sedekah karya Muthia Esfand

Jumat, 29 Juli 2011

Ramadhan dan Maut

Bulan Ramadhan adalah bulan yang selalu dinantikan oleh semua muslim di dunia, karena di bulan ini, segala amalan akan dilipatgandakan dari bulan biasanya dan di bulan ini juga akan hadir sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Semua peristiwa penting dalam agama Islam telah terjadi di bulan ini. Sungguh, bulan ini adalah bulan yang istimewa.

Setiap tahunnya, setiap muslim pasti akan sangat merindukan pertemuan dengan bulan suci ini. Persiapan pun telah dilakukan sebaik-baiknya demi menyambut bulan pernuh berkah. Doa-doa semakin sering dipanjatkan agar Sang Maha Kuasa dapat mempertemukan kami dengan bulan penuh ampunan ini.

Namun, Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Sebesar apapun persiapan yang telah dilakukan demi menyambut tamu agung ini. Jika Allah menghendaki yang lain, maka tidak ada yang bisa menghalanginya.

Innalillahi wa innailaihi roji'un.. Dalam 1 minggu terakhir ini, aku sudah mendengar 5 kabar duka dari orang-orang di sekitarku. Mulai dari kerabat di kampus sampai dari kalangan saudaraku sendiri. Hidup dan mati memang ada di tanganNya. Walaupun Ramadhan sudah di depan mata, apapun bisa terjadi selama menjadi kehendakNya.

Ya Rabb, pertemukanlah kami dengan Ramadhan tahun ini. Kami telah menantikannya selama 11 bulan. Izinkanlah kami untuk bisa mendapatkan ampunan , berkah dan rahmat yang luar biasa di bulan yang suci ini. Pertemukanlah kami Ya Rabb.. Aamiin...

Senin, 25 Juli 2011

Nelayan VS Pemburu

Seorang nelayan akan pergi ke lautan dengan persiapan yang sudah lengkap. Kapal dengan bahan bakar yang terisi penuh, umpan terbaik untuk para ikan dan juga jala-jala yang siap dilepaskan ke lautan untuk menangkap para ikan. Biasanya nelayan akan berlayar dulu ke bagian tengah lalu baru mulai menebar jalanya, sesekali nelayan akan menggunakan umpan yang telah disiapkannya. Jala yang dilempar cukup besar supaya ikan yang terjaring di dalamnya relatif banyak. Nelayan tidak terlalu ambil pusing mengenai jenis ikan yang akan tertangkap di jalanya. Terkadang hanya terdiri dari satu jenis ikan, tapi tidak menutup kemungkinan kalau jenis ikan lain pun ada yang ikut terperangkap. Yang penting bagi para nelayan, dia tidak pulang dengan tangan kosong, jala yang dilemparkan ke dalam laut telah berhasil menangkap ikan, berapapun jumlahnya.

Seorang pemburu juga memiliki persiapan yang matang sebelum memasuki daerah hutan untuk menangkap buruannya. Senjata yang bagus dan segala perlengkapan tambahan lain pasti sudah ada di dalam tasnya. Sedikit berbeda dengan nelayan, pemburu pasti sudah memastikan dengan jelas, jenis hewan apa yang ingin diburunya. Apakah seekor rusa yang cantik atau seekor macan yang sangar. Sebelumnya, pemburu pun sudah lebih lama mengamati perilaku hewan buruannya. Apa yang bisa menjadi umpan terbaik untuk hewan tersebut, bagaimana pola hidup hewan tersebut dan yang lainnya. Jadi, begitu sampai di hutan, pemburu ini akan fokus terhadap satu hewan buruannya. Dengan segala persiapan yang telah dilakukan, pemburu akan dengan sabar dan berusaha keras untuk menangkap buruannya. Jika gagal ,baru lah pemburu akan kembali mengatur strategi untuk mendapatkan hewan buruan sasarannya. Kegigihan dan kesabaran sangat khas dimiliki para pemburu. Yang penting bagi para pemburu adalah keluar dari hutan dengan membawa hewan buruan yang sesuai sasarannya.

Which one do you like?
I like the second one.

Jumat, 15 Juli 2011

going overseas?

Since I was a child, I always admire my father's job. It's not about the salary, but it's about going overseas. My Father could have gone to several countries for doing his job, he is going overseas for free, even he could buy me some souvenirs. I want to be like him.

But, one time, my father said that I couldn't go overseas by myself even for free. He said, it's not good for me. If I want to go overseas, I have to go with my family. He is a very protective father, but I love it because it means he loves me. At first, I thought that my father would change his decision if the opportunity to go overseas for free was really come to me. But, I was wrong.

3 years ago, my sister became the first "outstanding student" at my faculty. Because of that, she had an opportunity to take a short course in Singapore for free. FOR FREE. But, my father didn't give her a permission. See? I was wrong. My father wouldn't change his decision for any reasons.
Since that, I know that my father won't allow me to go overseas by myself even for FREE. Yes, He mean it. And I've already buried my dreams to go overseas until I have my own family. I can accept his decision.

Actually, when I was in high school, my teacher asked me to join a camp selection to represent my school. The camp was called SYC ( Sunburst Youth Camp ). The participants are the students from 37 choosen schools in Java and each school represented by 2 students, 1 boy and 1 girl. The 1st selection is to choose the best 20. I'm in. The 2nd selection is to pick the best 12 that will go to Singapore to join the camp. I'm out. hahaha.... Maybe, the committee knows that my father wouldn't allow me to join the camp.

Last year, I got the 2nd place of the "outstanding student" at my faculty. And because of that, yesterday, my college teacher asked me to join a leadership training in Vietnam for free at January 2012. Actually, at that time, I just want to say "no" to my college teacher because I know that I won't get the permission from my father and at January 2012, I can't leave my clinic stage even only a day or I won't pass the stage. But, he insisted me to fill the form and just send it. If I could pass the selection, we'll see later.

I keep thinking. Maybe I should ask my mom about it. Just try it. But finally, I don't think that I really want to go because I just don't want to. I don't want to try to ask my father and I don't want to leave my clinic stage. So, I just say "no" to my college teacher and leave the form empty.

I hope its the best decision. Insya Allah.. :)

"going overseas? Not now"

*my first post in English.. :p

Minggu, 10 Juli 2011

Miss him so much !

These days, I miss him so much. Everytime I heard his name, my heart beats faster and I just miss him more and more . Maybe I can't wait to see him, but I know that I couldn't meet him until the time has come.

Dia telah mencintaiku bahkan sebelum aku mengenalnya. Dia selalu menunjukkan kepadaku bagaimana menjalani hidup dengan baik. Dia pula yang selalu mengingatkanku melalui semua kata-katanya. Dia yang selalu menjadi teladan bagiku. Seorang pria yang penyayang juga bijaksana. Seorang muslim yang tangguh dan tegar menghadapi segala cobaan. Dia juga sangat cerdas dan jujur. Kesabarannya tak pernah ada habisnya. Dia yang selalu membuatku rindu dan semakin mencintainya.

Seluruh hidupnya hanya ditujukan untuk Allah, bahkan setiap darah dan nafasnya diberikan hanya untuk Sang Maha Pencipta. Aku tak pernah puas untuk mengetahui setiap jejak langkah hidupnya. Semakin aku mengenalnya, semakin besar rasa cinta ini untuknya. Semakin besar cinta ini, membuatku semakin merindukan pertemuan dengannya. Hanya mengingat dan menyebut namanya saja yang dapat kulakukan saat rindu ini menghampiri. Sungguh, izinkanlah aku bertemu dengannya kelak Ya Rabb. Aku ingin sekali bertemu dengannya. Ingin sekali. Karena rindu dan cinta ini tak akan hilang untuknya.

Kerinduan yang tak pernah hilang kepada satu-satunya manusia sempurna di muka bumi, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam.




Selasa, 28 Juni 2011

cheating?

"Mencontek itu haram disini! kalo kalian tidak percaya, kalian lihat saja sendiri nanti, apa akibatnya kalo kalian sampai mencontek!"

Itulah kata-kata yang kudengar dari seniorku di awal Masa Orientasi Siswa di sekolah tercinta, Insan Cendekia. Saat mendengarkan kalimat itu, aku berpikir bahwa memang sejak kecil, aku Rata Penuhpun dididik untuk tidak mencontek atau membantu teman untuk mencontek, tapi pada kenyataannya, sejak aku duduk di bangku SD sampai SMP, aku cukup sering menemui hal contek mencontek ini biasa terjadi. Oleh karena itu, aku sempat menganggap remeh perkataan seniorku.

Tapi, sekolah ini memang bukan sekolah biasa. Mencontek benar-benar menjadi hal yang sangat haram sekali dilakukan. Mungkin bisa dikatakan, kalau kau berani mencontek, maka kau akan mendapatkan malu karena aib yang sangat besar. Jika ada seorang anak yang mencontek saat ujian, bahkan hanya mencontek ke buku, lalu ketauan guru, maka berita kasus pencontekan ini akan sampai dengan cepat ke angkatan di atasnya bahkan sampai kepada para alumni. Rasa malu tidak hanya dirasakan oleh orang yang bersangkutan tapi dirasakan oleh satu angkatan. Dan disinilah, akhirnya aku memahami betapa haramnya mencontek di sekolah ini.

Saat-saat ujian adalah saat-saat paling menegangkan untuk para murid dan saat-saat paling santai untuk para guru. Kenapa? Karena mereka tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengawasi murid-muridnya. Bahkan, jadwal mengawas ujian adalah jadwal yang paling sering digunakaan para guru untuk izin jika ada keperluan mendampingi muridnya pergi mengikuti lomba di luar sekolah.

Biasanya para guru hanya membawa kertas soal dan LJK ke ruang kelas lalu menginstruksikan ketua kelas untuk membagikan keduanya. " Waktunya 2 jam perlajaran, kerjakan dengan teliti, kalau sudah, tolong ketua kelas mengumpulkan LJK nya dan taro di meja saya ", itulah kata-kata yang sering sekali diucapkan para guru di sekolahku. Kalaupun ada guru yang mau mengawas di kelas, mereka hanya duduk di kursi depan, sambil membaca buku atau mengoreksi pekerjaan muridnya yang lain.

Walaupun kondisinya seperti itu, aku dan teman-teman tidak ada satu pun yang berani untuk mencontek, baik bertanya jawaban ke teman atau melihat ke buku. Semuanya sibuk dengan soalnya masing-masing. Kalaupun kami mengobrol di kelas saat ujian, itu hanya membicarakan hal-hal lain karena kami sudah selesai mengerjakan soal atau sudah menyerah dengan soal tersebut tapi masih harus di dalam kelas sampai waktunya habis. Hasilnya, untuk pelajaran MAFIKIBI ( Matematika, Fisika, Biologi, Kimia ), di papan pengumuman nilai, pasti akan banyak tanda2 merah yang menunjukkan nilai dibawah 7,00 dan harus mengikuti remedial. Tapi kami bangga, karena kami menjalani ujian tanpa mencontek.

Saat ujian nasional, pengawas yang ada di kelas kami bukanlah guru-guru kami, melainkan guru dari sekolah lain. Ruangan kelas terlihat berbeda. Biasanya saat ujian sekolah, guru kami tidak ada di kelas atau kalaupun ada guru , beliau hanya duduk di kursi guru. Tapi, saat ujian nasional, ada dua guru dari sekolah lain yang terus mengawasi kami satu persatu, berkeliling di kelas sambil memperhatikan setiap gerak gerik kami. Sungguh, ini sangat aneh dirasakan olehku dan teman-teman. Kami tidak terbiasa diawasi seperti ini.

Melihat kasus pencontekan yang marak dibicarakan di media massa, aku pun langsung berucap alhamdulillah karena pernah menjadi siswa di Man Insan Cendekia yang memiliki prinsip "mencontek itu haram". Tapi, aku pun ikut prihatin dengan kondisi moral bangsa ini, terlebih lagi moral para pendidik. Miris rasanya. Pemerintah menaikkan standar kelulusan untuk kemajuan pendidikan bangsa namun efeknya malah menurunkan moral bangsa.

Semoga prinsip "mencontek itu haram" bisa terus disebarluaskan melalui sekolahku dan para alumninya. Aamiin...

Rabu, 15 Juni 2011

Ibu pertiwiku kini

Jika mungkin bisa kuungkapkan dengan kata-kata, saat ini Ibu pertiwi sedang merasakan perasaan yang begitu bercampur, antara cemas, sedih dan marah. Namun dia hanya bisa diam dalam doa.

Ibu cemas melihat perilaku anak-anaknya yang semakin menjauhi tata krama. Disaat hukuman bukan lagi diberikan kepada pencontek melainkan kepada manusia- manusia jujur yang menolak untuk mencontek. Disaat menyuap telah menjadi rutinitas dan suatu hal yang biasa, bahkan di kalangan pemimpin bangsa. Disaat berita pembunuhan dan penembakan telah menjadi berita rutin yang setiap hari dikabarkan di media.
Cemas. Ibu semakin cemas memikirkan masa depan anak- anaknya kelak.

Ibu sedih melihat anak-anaknya semakin sedikit yang mau mendekatkan diri dengan Sang Pencipta. Pergaulan bebas telah dilegalkan dimana- mana bahkan difasilitasi oleh orangtua. Kata- kata Ilahi telah digunakan semena-mena bahkan untuk menutupi kebohongan besar. Jilbab dan pakaian takwa telah dijadikan aksesoris fisik semata untuk kepentingan tertentu saja.
Sedih. Ibu selalu sedih melihat begitu jauhnya Sang Pencipta dari hati anak- anaknya.

Ibu juga marah. Karena semakin sedikit anak-anaknya yang mau merawat Ibu dan menjaga nama baiknya. Semakin sering nama baik Ibu dicoreng dihadapan ibu pertiwi lainnya karena ulah anak-anaknya. Semakin banyak rasa sakit yang Ibu rasakan atas perlakuan anak-anaknya. Ibu sudah sering menegur, tapi sepertinya teguran Ibu hanya didengar dan direnungi selama 1 bulan, setelah itu semuanya akan lpa dan kembali mengulang kesalahannya.

Kulihat Ibu pertiwi, sedang bersusah hati, airmatanya berlinang,,,,,



Lagu ini kudengar sejak aku kecil dulu, jika saat itu saja, Ibu pertiwi sudah bersedih, tak bisa kubayangkan betapa sedihnya ibu pertiwiku kini....

'Ya Allah, berikanlah kekuatan kepada kami, seluruh rakyat Indonesia, agar kami dapat terus berusaha memperbaiki negeri kami ke arah yang lebih baik dan berikanlah kesabaran kepada kami dalam menghadapi segala ujian dan cobaan yang melanda negeri kami.. Aamiin...'

Jumat, 03 Juni 2011

Cepat Sembuh Pak

Kemarin, aku dan beberapa teman akhirnya dapat menjenguk guru kami tercinta yang saat ini sedang diberikan cobaan olehNya. Setelah melalui perjalanan yang panjang , karena harus memutari daerah Senen sampai 2 kali, akhirnya aku dan teman-teman tiba di sebuah rumah yang terletak di Jl.Bungur Besar Gang 8 C no 191, Jakarta Pusat.

Setiba disana, kami disambut hangat oleh keluarga besar Guru kami yang saat itu sedang berkumpul disana. Begitu melangkahkan kaki memasuki rumah, entah kenapa, hatiku berdebar dan bertanya-tanya, Bagaimanakah Kabar Pak Zul? ( sapaan kami kepadanya) . Foto terakhir yang kulihat di grup BBM, menunjukkan kondisi yang kurang baik, senyum Pak Zul sudah tidak lagi hadir di wajahnya yang semakin tirus. Aku khawatir. Dan ternyata, Ibu Yuli ( istri Pak Zul ) mengajak kami ke kamarnya dan menunjukkan kondisi Pak Zul yang hanya bisa terbaring lemas di atas kasur yang berada di atas lantai kamar dengan sebuah selang yang terhubung ke hidungnya. Mata bapak terpejam karena sedang menikmati tidurnya. Seketika, aku merasa lemas dan airmata ini hampir memberontak untuk jatuh , namun aku masih bisa menahannya. Terlebih lagi, saat melihat kondisi Ibu Yuli yang sangat sabar bahkan beliau sangat ceria menyambut kedatangan kami.

Yah, kondisi Pak Zul memang memburuk saat ini. Di Bulan April lalu, Alhamdulillah, Pak Zul dan istrinya sempat melakukan ibadah umrah ke rumah Allah. Namun, 2 minggu setelah pulang dari umrah, kondisi Bapak langsung menurun. Bapak mulai kesulitan untuk menggerakkan anggota badannya dan juga berbicara. Namun, bapak masih bisa membuka matanya dan duduk di atas kursi roda. Tetapi , sejak beberapa hari yang lalu, kondisi bapak menjadi seperti saat ini. Terbaring di kasur dengan mata terpejam. Untuk makan pun, Bapak menggunakan selang yang dihubungkan ke hidungnya. Bapak memang sudah tidak lagi rutin ke dokter. Ibu memutuskan untuk merawat Bapak dengan terapi sengat lebah dan obat-obatan herbal sesuai saran seorang profesor neurologi ( ahli syaraf ) di Medan.

Ibu menceritakan pendapat beberapa orang mengenai kondisi Bapak, ada yang bilang, usia Bapak hanya tinggal 5 tahun, 'ada juga yang bilang kalau Bapak sudah seperti orang yang mati suri, sudah koma , atau bahkan ada yang mengatakan bahwa ketidaksukaan seseorang kepada Bapaklah yang membuat kondisi Bapak menjadi seperti ini. Hebatnya, Ibu menceritakan semua ini dengan penuh senyum dan semangat yang membuatku kembali kagum kepadanya. Ibu mengatakan dengan lantang " Ibu g percaya omongan orang-orang itu, Ibu hanya akan menyerahkan semuanya sama Allah sambil terus berusaha. Lagian, belum tentu juga, Bapak yang pergi duluan, kita semua kan waiting list?". Perkataan Ibu benar-benar membuatku semakin terharu.

Beberapa kali, kami melihat, Bapak menggerakkan tangan dan kakinya. Dan itulah yang membuatku berpikir bahwa ini bukanlah koma. Ibu terus mengucapkann terima kasih kepada kami atas kunjungan hari itu. Lalu, Ibu mulai menanyakan kondisi kami satu persatu, siapa saja yang sudah lulus, kerja dimana sekarang. Setelah itu, Ibu akan berbicara kepada Bapak " Bang, ini anak-anak kita datang, bangun dong Bang, ini udah ada yang lulus lho, sudah bekerja". Namun, Pak Zul tetap memejamkan matanya tanpa ada respon sedikitpun. Aku kembali terharu.

Kunjungan kami cukup lama dan cerita terus mengalir di sore itu. Ibu menceritakan bagaimana awal bertemu dengan Bapak, bagaimana Bapak mendaftar menjadi guru di IC, dan betapa senangnya Bapak setiap kali mendengar berita bahwa anak didiknya di IC sudah menyelesaikan sekolahnya. Kata Ibu, setiap Bapak mendengar berita anak didiknya lulus, bapak sangat senang seperti mendapat undian. Bapak memang guru yang sangat menyenangkan, beliau cukup tegas untuk anak-anak yang kurang disiplin namun beliau juga tidak ragu untuk bersenda gurau dengan murid-muridnya. Di akhir kunjungan, kami menulis pesan untuk Pak Zul di sebuah kertas. Pesan rindu kami sebagai anak didiknya. Sejujurnya, selama kunjungan itu, aku sering sekali merasa ingin menangis melihat kondisi guruku tercinta dan kehebatan istrinya.

"Pak Zul, semoga cepat sembuh ya Pak. Tetap semangat! kami semua merindukan obrolan penuh tawa dengan bapak. Kami semua ingin menceritakan bahwa kami sudah lulus menjadi sarjana karena didikan Bapak. Cepat Sembuh Pak.. "

Sebelum meninggalkan rumah itu, kami semua berdoa bersama demi kesembuhan Pak Zul.
"Ya Allah, Engkau Yang Maha Memberi Pertolongan, Engkau Yang Maha Berkehendak, Engkau Yang Maha Mengabulkan Permintaan, Sembuhkanlah guru kami, Angkatlah penyakitnya, Kuatkan dan Berikanlah kesabaran kepadanya dan keluarganya dalam menghadapi cobaan dariMu. Aamiin."

Minggu, 22 Mei 2011

Career Plan

Beberapa waktu yang lalu, aku dan teman-temanku mengikuti sebuah seminar dengan tema "dental career development". Walaupun aku hanya mengikuti seminar di hari pertama, aku cukup bersyukur karena dari seminar itu, aku mendapatkan banyak sekali ilmu tentang dunia kerja yang akan kuhadapi selanjutnya.

Seiring berjalannya waktu, aku mulai menyusun rencana-rencana hidupku ke depan sebagai seorang dokter gigi. Sejak aku masuk sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi di tahun 2007, hingga saat ini, ada beberapa langkah yang ingin aku lakukan sebagai pengalaman kerjaku setelah lulus dari FKG UI tahun depan, Aamiin.. :)

Pertama , aku ingin sekali PTT di Daerah Timur Indonesia. Sebagai mahasiswa Universitas negeri yang biaya kuliahnya disubsidi oleh pemerintah, aku merasa memiliki kewajiban untuk mengabdikan diriku pada masyarakat yang membutuhkan. Dan PTT adalah salah satu jalan untuk menunaikan kewajiban itu. Kenapa di Timur Indonesia? Karena banyak daerah terpencil di sana yang masih sangat kekurangan tenaga kesehatan. Selain itu, keindahan alam yang pernah kunikmati saat melakukan Kerja Sosial di Maluku Utara membuatku merindukan kembali wilayah Timur Indonesia. Dan, alasan tambahan, karena pendapatan untuk dokter gigi PTT disana cukup menjanjikan. Hehehe,, sekalian ngumpulin uang untuk praktek atau ngambil spesialis.


Kedua , aku ingin bekerja di PoliKlinik Insan Cendekia. Selain mengabdi pada negara dengan menjadi dokter PTT, aku juga ingin mengabdi pada sekolahku yang telah memberikan begitu banyak ilmu dan pengalaman berharga dalam hidupku. Aku ingin bekerja disana sebagai alumni, dan kebetulan lulusan sekolahku yang mengambil jurusan kedokteran gigi masih terbilang sedikit. Jadi, aku ingin sekali bisa bekerja disana sebagai dokter gigi. Alasan lain adalah karena aku selalu merindukan suasana Insan Cendekia. :)

Selanjutnya, aku juga memiliki keinginan untuk bisa mengambil kuliah spesialis terus praktek di rumah dan di rumah sakit. Atau, tidak perlu kuliah spesialis, menjadi dokter gigi umum dan praktek di rumah juga di rumah sakit. Dan aku juga sempat memiliki keinginan untuk menjadi dosen. Yah, emang banyak maunya ya? hehehe... Ya, siapa tau aja, semua keinginanku ini bisa dikabulkan olehNya.. Aamiin... :D
PTT - jadi dokter gigi di IC - kuliah spesialis - praktek di rumah / rumah sakit - jadi dosen..

Rencana hanya rencana. Manusia hanya bisa berusaha dan hasil akhir tetap menjadi kehendakNya. Terlebih lagi, aku adalah seorang perempuan yang nantinya akan bergantung pada keputusan sang kepala rumah tangga. Orangtuaku selalu mengingatkan bahwa semua rencana yang mungkin telah kususun ke depan bisa saja berubah karenanya dan aku harus dengan ikhlas menerima segalanya. Tapi, kalo ternyata rencanaku ini memang bisa dijalankan, Alhamdulillah.. :))



Senin, 16 Mei 2011

3 little dreams

Mungkin terlalu berlebihan untuk menyebutnya sebagai impian di dalam hidupku, tapi memang 3 hal inilah yang ingin aku lakukan suatu saat nanti. Semoga Allah menghendaki, aamiin...

1. Pergi ke luar negeri
Aku belum pernah menginjakkan kakiku di negeri lain selain Indonesia. Bahkan untuk negara dekat seperti Singapura atau Malaysia sekalipun, aku belum pernah. Sempat ada keinginan yang sangat besar untuk bisa segera memiliki paspor dan mengalami perjalanan ke luar Indonesia, tapi setelah ijin dari orangtuaku tidak turun dan mendengarkan penjelasannya, aku pun langsung memasukkan keinginan ini ke dalam daftar "my little dreams". Negeri pertama yang ingin sekali aku kunjungi adalah negeri para Nabi, Saudi Arabia, tentunya untuk menunaikan ibadah haji. Semoga suatu saat nanti, aku bisa mewujudkannya. Aamiin..



2. Menonton pertandingan sepakbola secara live di stadion bola Indonesia maupun di luar negeri. Aku sangat menyukai sepakbola sejak duduk di bangku SD kelas 4. Setiap ada pertandingan besar PSSI di Senayan, aku selalu ingin menonton secara live dengan teman-temanku. Tapi, dengan alasan keamanan dan yang lainnya, aku pun belum mendapatkan ijin dari orangtuaku untuk bisa mewujudkan keinginanku ini. But, it's ok. Aku tetap bisa menontonnya di rumah .. :) Selain di Senayan, tentu aku juga ingin merasakan menonton bola di Stadion luar negeri seperti di San Siro, Milan atau stadion lainnya di Eropa.



3. Menikmati pemandangan alam dari atas gunung
Semenjak SMA dulu, teman-temanku sering sekali mengajakku untuk mendaki gunung dan menikmati pemandangan alam dari atas gunung, tapi sampai saat ini pun, aku belum bisa mewujudkannya. Semoga suatu saat nanti, aku bisa mewujudkannya walaupun hanya sekali. Aamiin..


3 hal ini belum bisa aku realisasikan saat ini karena beberapa hal, terutama mengenai ijin dari orangtua. Sebagai orangtua yang sangat menyayangiku dan masih memiliki tanggung jawab penuh atas diriku , mereka belum menurunkan ijin kepadaku untuk mewujudkan 3 keinginanku itu karena mereka belum bisa mendampingiku untuk mewujudkannya. Insya Allah, ketika tanggung jawab atas diriku telah berpindah kepada orang lain , aku baru bisa mewujudkan ketiga impianku itu. Aamiin.. Dan saat itulah, aku akan segera mengajak kedua orangtuaku untuk ikut mewujudkan keinginanku itu terutama keinginanku yang pertama. Aamiin....

Selasa, 03 Mei 2011

Rules and the Breaker


Hidup kita selalu didampingi oleh suatu tatanan hukum yang disebut dengan Rules atau Peraturan. Ada yang tertulis seperti hukum negara, undang-undang dan lainnya, namun ada juga yang tidak tertulis , misalnya tata krama, adab , dan sebagainya. Menurut saya, keberadaan peraturan dalam hidup kita adalah sebuah keharusan untuk menciptakan hidup yang lebih teratur dan baik. Namun ada beberapa orang yang meyakini bahwa peraturan dibuat untuk dilanggar. Ya, mereka adalah orang-orang yang akan saya sebut sebagai “the breaker”.
Bagi saya, ada 2 tipe dalam golongan “the breaker”. Yang pertama adalah para pelaku yang memang tidak setuju dan memiliki pendapat yang bertentangan dengan peraturan yang ada, misalnya seperti peraturan yang melarang para perokok untuk merokok di tempat umum . Mereka tidak setuju dengan peraturan tersebut karena mereka merasa bahwa asap rokoknya tidak mengganggu orang lain sehingga mereka dengan tenang akan melanggar peraturan yang ada yaitu tetap merokok di tempat umum. Untuk tipe pelanggar macam ini, saya masih lebih bisa memaklumi perilaku mereka karena yang menjadi masalah adalah pemahamannya. Mereka adalah orang yang belum paham, jadi yang harus dilakukan adalah memberikan pemahaman lebih kepada mereka sampai mereka memahami maksud dari peraturan tersebut. Namun, sayangnya orang-orang tipe pertama ini biasanya tidak mengungkapkan ke-tidak setuju-an nya terhadap peraturan yang ada, sehingga mereka pun tidak mendapatkan penjelasan dari pihak pembuat peraturan.
Ada lagi satu tipe yang menurut saya lebih parah dibandingkan yang pertama, yaitu para pelaku yang sebenarnya sudah paham maksud dari peraturan yang dibuat dan setuju dengan adanya peraturan tersebut namun tidak mau melakukannya karena mementingkan kepentingan dirinya sendiri. Misalnya adalah peraturan yang melarang masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. “The Breaker” ini mengetahui dampak yang akan terjadi jika mereka masih membuang sampah sembarangan, namun karena hati dan pikirannya dimenangkan oleh egoisme diri sendiri , misalnya kemalasan, akhinya mereka telah menjadi “the breaker” yang menurut saya lebih merugikan. Mereka adalah orang yang paham namun pura-pura tidak paham atau sudah paham namun tidak sadar atau yang lebih parah, mereka adalah orang yang paham, sadar namun tidak mau. Biasanya mereka adalah orang-orang yang lebih sulit untuk ditangani karena kekuatan egoisme yang ada dalam diri mereka. Satu-satunya cara yang mungkin dilakukan adalah dengan memberikan tekanan lebih kepada mereka atau dengan sistem imbalan yang disebut reward and punishment.
Sampai saat ini, saya masih sering menemukan 2 tipe “the breaker” ini. Dalam bahasa mudahnya tipe pertama adalah orang yang tidak tahu dan tipe kedua adalah orang yang tidak mau. Tipe kedualah yang lebih sering membuat saya terheran-heran dengan perilaku “breaking the rules” yang mereka lakukan dengan bangga, santai dan dengan wajah “innocent”. Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita dalam menghadapi tipe kedua ini dan semoga Allah segera memberikan penyadaran kepada mereka. Amin...
Allah telah menciptakan dunia ini dengan segala keteraturannya. Sebagai makhluk ciptaanNya, bukankah kita seharusnya juga menjadi pribadi yang taat peraturan?