Kamis, 16 Februari 2012

Penggenggam Hujan

Mungkinkah suaramu keluar bercampur isak yang tertahan? " Selama hidupku, aku tidak pernah marah separah yang kurasakan kali ini. Jika kelak Allah memberikan kemenangan kepada kita, akan kurusak muka tiga puluh mayat kaum Quraisy!"

Hamzah, pembelamu yang gagah tak tertandingi, hari ini terbujur dengan jasad yang terkoyak-koyak. Dadanya terbelah dan jelas ada bagian dalam tubuhnya yang hilang. Wajahnya juga rusak dengan organ-organ yang tidak lagi berada pada tempatnya.

Apakah yang engkau alami kemudian ketika keluar dari bibirmu kata-kata bersajak yang terdengar agung di telinga para sahabatmu? "Jika kalian ingin melakukan pembalasan, balaslah sesuai dengan yang mereka lakukan kepadamu, tetapi sesungguhnya memberikan maaf itu jauh lebih baik bagi orang-orang yang sabar. " Engkau membatalkan sumpahmu sebelumnya lalu melarang keras setiap tindakan merusak muka mayat pada setiap peperangan berakhir.


Itu adalah kutipan dari novel berjudul "Muhammad, lelaki penggenggam hujan" karya Tasaro GK. Bagian inilah yang membuatku menjadi sangat terkesan dengan isi novel ini. Bahasa yang disampaikan begitu indah dan seperti langsung tertuju ke hatiku. Membaca novel ini seperti menyelami peradaban di Persia dan Arab ketika itu, mengetahui betapa mulianya Sang Lelaki Penggenggam Hujan.

Buku ini memang tidak menceritakan sejarah dari awal Rasulullah lahir sampai meninggal. Tasaro hanya mengambil beberapa kejadian dari kehidupan Rasulullah dan para sahabatnya dalam bentuk sebuah cerita yang sangat deskriptif. Dalam novel ini, ada seorang tokoh bernama Kashva dari Persia yang ingin sekali bertemu Rasulullah untuk membuktikan ramalan yang ada di agamanya. Cerita mengenai sosok bernama Kashva inipun dapat disampaikan dengan sangat menarik oleh Tasaro. Novel ini juga menggambarkan bahwa berita akan datangnya seorang Nabi untuk seluruh umat telah ada di seluruh agama yang ada di muka bumi. Subhanallah..

Membaca cerita tentang Rasulullah selalu memberikan dampak kerinduan yang sangat dalam kepadanya. Membuat kita menjadi semakin dan semakin mencintai pribadinya yang mulia. Untuk yang ingin menikmati kecintaan dan kerinduan kepada Sang Lelaki Penggenggam Hujan, novel ini sangat direkomendasikan.

Terima kasih kepada Tasaro GK



Senin, 06 Februari 2012

HFMD

Seperti mempraktekkan ilmu yang baru saja saya pelajari di stase Penyakit Mulut, saya terkena infeksi virus yang membuat saya harus beristirahat di rumah selama beberapa hari. Awalnya gejala yang timbul tidak terlalu jelas. Hanya demam dan sakit tenggorokan. Menurut dokter umum di kampus saya, saya menderita radang tenggorokan. Tapi keesokan harinya, mulai timbul vesikel ( bintil berisi cairan serum berwarna kuning ) di wajah saya. Akhirnya saya pergi ke dokter umum di klinik dekat rumah dan didiagnosis terkena infeksi virus , antara virus Herpes atau Coxsackievirus. Setelah timbul bintik-bintik merah di tangan dan kaki saya, akhirnya saya yakin kalau saya terkena infeksi virus coxsackie dengan nama penyakit Hand Foot Mouth Disease ( HFMD).

Saya memang baru saja mempelajari infeksi virus ini, tapi tidak terpikirkan sama sekali oleh saya untuk mengalaminya sendiri. Sebenarnya penyakit ini biasa menyerang anak di bawah usia 10 tahun, tapi memang terkadang bisa menyerang orang dewasa. Beberapa waktu lalu, saya memang sering berkontak langsung dengan anak-anak SD kelas 1-3 untuk mencari calon-calon pasien anak yang akan saya rawat di stase selanjutnya. Sepertinya, kondisi imun saya sedang turun dan akhirnya tertular penyakit ini dari salah satu anak SD tersebut. Tapi, ini hanyalah kemungkinan yang saya perkirakan sendiri.

Sebenarnya penyakit ini tidak lebih parah dari infeksi virus seperti influenza. Saya mengalami demam 1 hari, sakit tenggorokan yang cukup akut dan berat ditambah munculnya bintik-bintik merah di tangan , kaki serta wajah saya. Terkadang ada gejala pusing dan malaise ( lemas ). Terapi utamanya adalah istirahat dan peningkatan kondisi imun dengan makan yang banyak dan minum vitamin. Tapi, karena ini adalah infeksi virus, maka penularannya akan sangat mudah. Bahkan, menurut beberapa literatur, infeksi ini menular melalui udara. Oleh karena itulah, saya harus beristirahat di dalam kamar selama beberapa hari sampai masa inkubasi virus tersebut selesai dan saya sudah tidak menjadi orang yang paling "infeksius" lagi.

Tidak ada yang menginginkan sakit, begitupun dengan saya. Terlebih lagi, saya harus meninggalkan kegiatan klinik di kampus. Tapi, daripada saya mengeluh, lebih baik saya nikmati saja sakit ini. Bersyukur kepada Allah, karena masih diingatkan betapa berharganya sebuah kesehatan bagi saya. Bersyukur kepadaNya karena masih ditegur atas kelalaian dan kesombongan saya dalam menjaga kesehatan. Alhamdulillah..

Syukuri sehatmu sebelum sakitmu..