Selasa, 15 Maret 2011

kumandang adzan

Pernahkah kau mendengarkan adzan yang dikumandangkan dengan sepenuh hati?
Merasakan tiap kalimat Ilahi yang dilantunkan dengan merdu oleh muadzin dan menjawabnya dengan khidmat. Membuat kita bersyukur atas kehidupan yang telah dianugerahkan Allah kepada kita dengan segala berkah karuniaNya.

Waktu dikumandangkan adzan berbeda-beda di setiap daerah, walaupun berada di satu negara. Seperti yang terjadi di Indonesia, waktu adzan maghrib di Jakarta jelas berbeda dengan di Jogjakarta maupun di Aceh, padahal masih dalam wilayah WIB ( Waktu Indonesia barat ). Itu disebabkan oleh penentuan waktu adzan yang bergantung pada posisi matahari. Saat di bandung, muadzin menyudahi adzan dengan melafazhkan "Laa ilaaha illallah ", di jakarta, muadzin lainnya baru saja memulai adzan dengan lafazh "Allahu Akbar.. Allahu Akbar ". Yap benar, adzan tidak pernah berhenti dikumandangkan oleh ribuan muadzin yang tersebar di muka bumi ini. Itulah kebesaran yang dimiliki Allah Maha Besar, namaNya tak pernah berhenti dikumandangkan dengan lantang oleh seluruh muslim di bumi ciptaanNya. Allahu Akbar!

Adzan tak bisa dilepaskan dari kehidupan ibadah kita kepada Allah. Adzan Shubuh mengingatkan kita dari istirahat malam yang panjang untuk segera bersiap memulai hari yang baru diawali dengan shalat Shubuh. Bagi yang berpuasa, adzan Shubuh lah yang menjadi batasan kita untuk menghentikan makan sahur yang dicontohkan oleh baginda Rasulullah. Adzan Zhuhur mengingatkan kita untuk kembali bersujud kepadaNya ditengah aktivitas harian kita. Inilah waktu kita untuk beristirahat sejanak, menenangkan pikiran dan raga kita dari segala permasalahan duniawi yang sedang kita hadapi. Adzan Ashar kembali mengajak kita untuk berintrospeksi diri dan mengingat Allah di kala petang. Adzan maghrib berkumandang untuk menjadi sumber kebahagiaan bagi kita yang berpuasa, sekaligus mengajak kita untuk bersujud penuh syukur atas segala nikmat yang diberikanNya selama satu hari. Akhirnya, adzan Isya berkumandang untuk menutup aktivitas kita selama satu hari dan bersiap untuk mengistirahatkan jiwa dan raga kita di malam hari.

Pernahkah kau merindukan suara adzan ketika sehari saja kau tidak mendengarnya?
Karena sesungguhnya sejak pertama kali kita lahir ke dunia ini, Ayah kita telah mengumandangkannya di telinga kita, agar kalimat Ilahi itulah yang menjadi kalimat pertama yang kita dengar dan ingat.
Allahu Akbar!



3 komentar:

risyad mengatakan...

tentang adzan. saya pernah sekali adzan subuh pas di sma. adzan-nya okelah ga ada fals, lancar mulus. giliran doa setelah adzan, saya lupa bunyi di tengah2nya.. nekat memaksakan diri dan akhirnya salah total bunyi doanya. itu pertama kali saya adzan, sekaligus yg terakhir kali juga. hiks.

Anonim mengatakan...

ucuul, bca postingan in aku jd sedih deh :( pas ud msuk kuliah plg jarang denger adzan subuh T-T
yg biasanya kedengeran di kamar kosan adalah suara lonceng gereja yg deket kosan.

Aristyani DR mengatakan...

@ risyad : ha? gw malah baru tau lo pernah adzan di Ic,, hehe, maap bro,, gpp lah syad, itu pengalaman, semoga lo g kapok buat adzan lagi suatu ketika nanti,, amin...

@ bhella : ya ampun bel, emang gitu? huhu,, sedih juga ya.. tapi gpp bel, yg penting shubuhnya g ketinggalan,, :)semangat bhellaa....