Kamis, 29 Desember 2011

2011 : new life!

Kehidupanku di tahun 2011 telah menjadi awal dari segalanya.

Di tahun ini, akhirnya aku merasakan wisuda yang kuimpikan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar dulu. Mimpi pertamaku telah tercapai. Lulus menjadi seorang sarjana dengan hasil yang membuat orangtuaku tersenyum bahagia. Kelulusan yang euforianya hanya kurasakan dalam waktu satu hari saja karena aku akan menghadapi tantangan baru untuk mencapai mimpiku selanjutnya, menjadi dokter gigi.

Kehidupan klinik mulai ku jalani sejak awal tahun hingga saat ini. Menghadapi sebuah kehidupan baru yang sungguh tak pernah kubayangkan sebelumnya. "Welcome to the jungle" yang dulu sering diucapkan senior ternyata memang sangat tepat diberikan kepada kami, mahasiswa klinik baru.

FKG UI 2007 , insya Allah lulus bareng semua!!

Di dunia klinik, aku mulai menghadapi 'real world'. Disini apapun bisa terjadi tanpa pernah aku bayangkan sebelumnya. "Kekuasaan" telah berkuasa sepenuhnya tanpa memandang kebenaran. Aku harus siap menghadapi semua kemungkinan kegagalan dan berusaha untuk terus semangat demi masa depanku. Berhubungan langsung dengan bermacam karakter pasien dan mengatur jadwal kerja yang harus bisa disesuaikan dengan jadwal pasien, dosen dan klinik adalah keseharianku. Di klinik jugalah, aku mengenal berbagai macam karakter orang, termasuk teman sendiri yang karakter aslinya baru diketahui saat sudah berada di klinik. Kehidupan klinik telah menjadi miniatur kehidupan pasca kampus bagiku dan ini adalah langkah awal untuk mencapai mimpi menjadi dokter gigi.

Selain awal dari masa depanku menjadi seorang dokter gigi, tahun 2011 juga telah menjadi awal dari masa depanku yang lain. Di tahun ini, beberapa temanku telah menjalani fase baru dalam kehidupannya. Dua orang teman SMA ku telah menjadi seorang ibu dan tiga orang teman kampusku telah menjadi seorang istri dan calon ibu. Aku pun mempunyai mimpi yang ingin kuraih di tahun 2012 dan rasanya tahun ini menjadi awal yang pas bagiku untuk mulai memikirkannya. Alhamdulillah, Allah telah memberikan jalan bagiku untuk mengawalinya. Di tahun ini, beberapa kejadian telah mengantarkanku pada pemikiran yang lebih lanjut dalam mencapai mimpiku ini. Walaupun , perjalanan ini masih panjang, namun aku sudah mulai bisa menyusun rencana untuk meraih masa depanku yang lain di tahun depan.

2011 telah meninggalkan begitu banyak kenangan yang akan terus hadir dalam ingatan. Persahabatan yang selalu menjadi kekuatan utamaku semakin kurasakan keindahannya. Rasa syukur dan ikhlas telah menunjukkan keajaibannya dengan luar biasa di tahun ini.

Terima kasih ya Allah atas segala perasaan yang pernah kurasakan di tahun 2011. Kasih, sayang, sedih, marah, bahagia dan semua perasaan yang membuatku semakin merasakan anugrah dan cinta dariMu. Terima kasih ya Allah, Alhamdulillah..

*quote of the year : Manusia hanya bisa berencana dan berusaha, hasil akhir tetap menjadi kehendakNya...

Kamis, 15 Desember 2011

Garuda dan Sepakbola

Alhamdulillah. Beberapa waktu lalu, saya mendapatkan kesempatan untuk menonton premier sebuah film nasional secara gratis karena adanya kerjasama antara kampus saya dengan perusahaan yang menjadi sponsor film tersebut. Saya dengan teman kelompok saya ditugaskan mengajak 65 anak SD binaan kampus saya untuk menonton premier film tersebut bersama-sama. Ini pengalaman pertama bagi saya untuk menonton premier sebuah film nasional. Disamping banyaknya artis-artis yang datang, saya juga bisa merasakan menonton film bersama para pemain di satu studio yang sama.

Tapi, bukan itu intinya.

Film yang saya tonton berjudul sama dengan sekuel pertamanya, Garuda di Dadaku 2. Sebuah film yang mengisahkan kehidupan sepakbola di tanah air kita tercinta. Kalau di film pertama, sang pemeran utama masih berusaha dari nol untuk menjadi pesepakbola nasional, di film kedua ini, masalah yang dihadapi pemeran utama adalah bagaimana caranya mempertahankan prestasi di tim nasional. Banyak sekali nilai-nilai yang bisa diambil dari film berdurasi sekitar 2 jam ini. Persahabatan , arti keluarga, cinta di masa SMP, dan juga tentang kondisi negeri kita saat ini.

Garuda di Dadaku telah menjadi simbol kecintaan masyarakat Indonesia atas olahraga yang satu ini. Olahraga yang nyatanya telah banyak disusupi intrik dan politik kotor yang merugikan banyak pihak, termasuk masyarakat Indonesia itu sendiri. Di film GDD 2 , kondisi sepakbola di Indonesia saat ini dapat digambarkan sang sutradara dengan cukup baik. Banyaknya campur tangan partai sponsor terhadap para pemain dan juga soal pelatih yang disingkirkan karena tidak mau menuruti kemauan para pengurus.

Kondisi sepakbola di negeri ini memang belum mengalami perbaikan yang signifikan. Harapan akan perubahan ke arah yang lebih baik setelah pergantian pengurus ternyata pupus sudah. Kenyataannya, persoalan sepakbola masih akan terus dihantui oleh tangan-tangan licik para politikus dan antek-anteknya. Ketua yang baru seolah-olah hanya ingin membalas perlakukan ketua sebelumnya tanpa mementingkan kemajuan sepakbola Indonesia dengan lebih baik. Entah kapan, mimpi akan sepakbola Indonesia yang sukses bisa tercapai. Tapi, selama kita masih bisa bermimpi, maka masih ada kemungkinan mimpi itu tercapai suatu saat nanti.

Saya hanyalah penonton film dan penggemar sepakbola yang merasa miris dengan kondisi sepakbola negeri kita saat ini. Semoga suatu saat nanti, ada yang bisa saya lakukan selain menulis tulisan ringan bobot ini , demi kemajuan sepakbola Indonesia.

Garuda di Dadaku, Garuda Kebanggaanku,
Kuyakin, Hari ini, Pasti menang!!