Kamis, 06 Oktober 2011

I love you, grandma...

Eunin, itu panggilan sayang kami kepadanya. Eunin adalah sosok yang sangat penyayang dan kini menjadi sosok yang sangat kami rindukan. Beliau sangat senang menceritakan kebanggaannya atas kami, anak cucunya. Setiap bertemu dengan orang lain, eunin selalu bercerita bahwa cucunya ada yang dokter gigi, ada yang sedang kuliah di itb, dan lainnya. Panggilan geulis yang artinya cantik dalam bahasa sunda juga masih selalu diberikan eunin kepada anak cucu perempuannya. Eunin juga selalu mendoakan kami lewat setiap perkataannya agar kami semua menjadi anak yang soleh dan solehah. Kebahagiaan selalu terpancar dari wajahnya setiap bertemu dengan anak cucunya. Walaupun eunin sedang terbaring di rumah sakit.

Eunin sakit sejak kurang lebih 11 tahun yang lalu, yang akhirnya membuat mamaku menyegerakan beliau untuk segera pergi haji di tahun 2000. Sejak kepulangan dari haji, eunin lebih sering tinggal dirumahku. Hari-harinya dipenuhi dengan semangat. Beliau suka sekali menonton acara musik di TV, afgan adalah penyanyi favoritnya. Kalau ada lagu yang menurutnya bagus, maka beliau tidak ragu untuk melantunkannya. Setiap pagi, doanya selalu menyertai kami yang akan pergi kuliah dan eunin akan mengantarkan kami sampai pintu pagar.

Ingatan yang mulai mengalami gangguan (pikun) juga telah dialaminya sejak lama. Bahkan dulu, sepupuku yang masih kecil bertanya kepada ayahnya kenapa eunin selalu bertanya, sudah kelas berapa, kepadanya. Akhirnya kami pun terbiasa dengan hal ini. Sampai kemarin pun, eunin masih menanyakan padaku, apakah aku sudah menjadi dokter gigi. Ketika kujawab 'belum nin, masih 1 tahun lagi, baru sarjananya aja', maka eunin akan menjawab 'ah, buat eunin mah udah jadi dokter gigi kalo begitu'.

Di kesehariannya, eunin tidak terlihat seperti yang sedang sakit, kecuali saat beliau kelelahan dan penyakitnya membuatnya terbaring lemas di kasur. Ketika kondisi eunin mulai menurun, aku lah yang akan mengecek gula darah dan tensinya, aku juga yang mengecek obat eunin, jika sudah habis, maka aku yang akan membelinya. Alhamdulillah, statusku sebagai calon dokter gigi, selalu membuat eunin merasa bangga ketika aku sedang mengecek kondisinya. Hanya itulah yang dapat kulakukan untuknya.

Setelah kakakku menikah dan memberikan cicit untuknya, kebahagiaan eunin bertambah. Kakak iparku telah menjadi kesayangannya, sampai-sampai , eunin memberikan panggilan sayang 'acep hafidz' yang berasal dari kata kasep dalam bahasa sunda yang artinya tampan. Setiap hari, bahkan sampai hari terakhirnya, eunin selalu menanyakan kabar cicitnya dan itulah yang menjadi penyemangat eunin di akhir usianya.

Kini, eunin sudah dipanggil Yang Maha Kuasa. Kami menyayangi eunin, namun Allah lebih menyayanginya. Sesaat setelah kudengar berita kepergiannya, bermacam pikiran menghampiriku. Keinginanku untuk memberikan berita kelulusan dokter gigi kepadanya kini telah pupus, begitu pula keinginanku agar eunin hadir di pernikahanku nanti. Di usiaku sekarang, Eunin selalu menanyakan kepadaku, kapan aku akan menyusul kk ku? Siapakah calonnya? Namun, setiap eunin bertanya, aku hanya bisa tersenyum. Maafkan aku, nin, aku belum sempat mengenalkan eunin kepada cucu menantu eunin nantinya.

Wajah eunin saat pergi begitu cantik dan tenang dengan senyum ikhlas dari wajahnya. Aku yakin, eunin sudah bahagia bertemu kakekku, eunin juga sudah bahagia di akhir hidupnya. Selamat jalan eunin, kami sangat mencintaimu..

Eunin dan mamaku di lebaran tahun ini

4 komentar:

Anonim mengatakan...

eunin itu yang dulu suka manggil gw budak bageur bukan??

Aristyani DR mengatakan...

nim, siapa ya?

Anonim mengatakan...

oldy

Aristyani DR mengatakan...

@oldy : Ha? Emg iya ya? Mungkin sih, gw lupa.. hehe