Membaca buku dan menonton film tentang sejarah islam membuat saya
kembali merindukan Rasulullah dan sahabat-sahabatnya. Dari sinilah, saya bisa
lebih mendalami kisah perjuangan islam pada masa awal dan mengenali lebih dalam sosok Rasulullah
dan para sahabatnya. Sebelumnya, saya sudah pernah menulis tentang kesempurnaan
Rasulullah sebagai seorang manusia utusan Allah. Dan kali ini, saya ingin
menceritakan seorang sahabat Rasul yang terkenal keras dan tegas tapi juga bisa
bersikap lembut. Dialah yang dikenal dengan sebutan amirul mukminin, Umar bin
Khattab.
Dalam buku yang saya baca dan film berjudul 'OMAR' yang baru saja
saya tonton di bulan Ramadhan lalu, sosok Umar bin Khattab digambarkan sebagi
seorang muslim yang luar biasa. Perjuangannya bersama Rasulullah dan
kepemimpinannya saat beliau sudah menjadi khalifah benar-benar menunjukkan
pribadinya yang tegas, bersahaja, keras tapi juga bisa bersikap sangat lembut
dan ramah.
Hal yang paling diingat dari seorang Umar adalah sifatnya yang keras.
Beliau lah yang pernah menghunuskan pedangnya untuk membunuh Rasulullah disaat
beliau belum masuk islam. Tapi, beliau jugalah yang pernah mengancam akan
memotong anggota tubuh siapapun yang mengatakan bahwa Rasulullah telah
meninggal saat berita wafatnya Rasulullah menyebar di umat muslim karena
ketidakpercayaannya pada berita tersebut. Sesaat setelah beliau diangkat
menjadi khalifah, beliau mengumpulkan anak-anaknya dan mengatakan kepada mereka
bahwa siapapun dari anaknya yang melanggar hukum Allah, maka beliau akan
menghukumnya sampai anak tersebut akan berkata 'seandainya aku bukan anak
seorang amirul mukminin,maka aku akan bebas melakukan apa saja'. Beliau juga
pernah memarahi anaknya, Abdullah bin Umar, saat kembali dari perang di
yamamah. Saat itu, sang amirul mukminin menanyakan soal keberadaan adiknya,
Zaid bin Khattab, yang lebih dulu masuk islam.
'Dimana zaid?', tanya Umar kepada anaknya.
'Zaid telah syahid di Yamamah', jawab anaknya.
'Zaid syahid dan kau hidup, dan kau tidak malu kepadaku?!'
Begitulah sifat keras dan 'galak' seorang Umar yang pernah membuat
umat muslim meragukannya untuk menjadi khalifah pengganti Abu Bakar As-Shiddiq
yang terkenal dengan kelembutannya.
Tapi, Umar bin Khattab juga seorang yang berhati sangat lembut,
terlebih ketika beliau sudah menjadi seorang amirul mukminin. Dalam pidato
pertamanya sebagai seorang khalifah, beliu mengatakan bahwa beliau akan
bersikap keras kepada siapapun yang melanggar hukum Allah dan sunnah
Rasulullah, namun beliau juga akan bersikap sangat lembut kepada siapapun yang
menaati hukum Allah dan sunnah Rasulullah, beliau akan menjadi orang yang
paling lembut bagi mereka. Hampir setiap malam, Umar memohon ampun kepada Allah
atas segala kesalahan dan kegagalannya dalam memimpin umat sambil berlinang
airmata. Beliau pun selalu merenung penuh kekhawatiran setelah memutuskan suatu
keputusan untuk umat muslim. Beliau juga pernah membantu memasakkan makanan
untuk sebuah keluarga kecil yang
kelaparan dan melindungi seorang anak kecil dari gangguan teman-temannya.
Bahkan, pada saat terjadi kemarau panjang yang menyulitkan umat, Sang Amirul
mukminin pernah menyuapi seorang anak yang tidak mau makan dan beliau juga
berjanji untuk tidak makan apapun kecuali air dan gandum untuk ikut merasakan
penderitaan umatnya. Inilah kelembutan yang terkadang tidak terlihat dari
pribadi Umar.
Beliau juga sangat tegas dalam menjalankan ajaran Islam. Beliau
pernah menghukum seseorang yang membiarkan tiga budaknya kelaparan sampai
mereka harus mencuri dan memakan unta orang lain dengan cara, pemilik budak
ketiga budak itu harus membayar ganti rugi kepada pemilik unta. Amirul mukminin
juga pernah menegur seseorang dengan perut yang gendut karena hal itu dapat
menjadikannya sulit bergerak dan malas beribadah serta menunjukkan hal yang
berlebihan dalam makan. Beliau pun sangat marah ketika ada seorang pedagang
susu yang mencampur susunya dengan air sebelum dijual di pasar. Ketegasannya
dalam memimpin umat benar-benar menjadi hal yang sangat langka untuk kita temui
saat ini.
Namun, walaupun Umar adalah sesosok khalifah yang sangat keras,
tegas dan disegani, beliau tidak pernah menggunakan jabatannya tersebut untuk
kesenangan duniawi. Beliau adalah orang yang sangat bersahaja. Setelah menjabat
menjadi seorang khalifah, beliau meninggalkan kegiatan berniaganya, namun
beliau tidak mengambil gajinya sebagai seorang khalifah dari baitul mal,
sampai-sampai istrinya harus mengingatkan dirinya bahwa keluarganya sudah
kelaparan. Saat beliau memanggul sekarung tepung untuk keluarga kecil yang
kelaparan, beliau sama sekali tidak ingin dibantu oleh siapapun karena
menurutnya itu adalah kewajibannya sebagai amirul mukminin. Bahkan,
kesederhanaan beliau dalam berpakaian telah mengecoh seorang utusan perang yang
ingin mengabarkan kemenangan. Saat itu, seorang utusan datang ke kota untuk
membawa kabar dari medan perang. Mendekati Madinah, seorang kakek di pinggir
jalan dengan pakaian bertambal-tambal bertanya kepada sang utusan mengenai
kabar yang dibawanya, tapi utusan tersebut menolak untuk memberitahukan berita
tersebut dengan rinci karena dia harus segera bertemu dengan khalifah. Kakek
itu terus mengikuti utusan sampai ke kota dan sesampainya di kota, dengan
gagahnya, di tengah kerumunan, utusan itu berkata, 'aku ingin bertemu khalifah
Umar'. Para penonton pun tertawa dan mengatakan, 'itu dia tepat di belakangmu'.
Sungguh bersahaja kehidupan seorang khalifah Umar bin Khattab. Kesederhanaan
yang mencontoh kehidupan Rasulullah.
Semakin mengenal sosoknya, semakin membuat saya merindukannya. Kerinduan
akan seorang pemimpin umat yang luar biasa. Saya sempat berpikir, jika
Rasulullah hidup di zaman sekarang, mungkin beliau akan sangat sedih melihat
kondisi umat yang dicintainya , sedangkan jika Umar hidup di zaman sekarang
ini, bukan hanya sedih tapi mungkin beliau akan sangat marah atas segala
kekacauan yang diperbuat umat muslim saat ini.
Ya Allah, sampaikanlah salawat dan salam kepada Rasulullah
shalallahu alaihi wasalam bersama para sahabatnya dan berikanlah kesempatan
kepada kami untuk bertemu dengn mereka di surgaMu, aamiin...