Selasa, 14 Juli 2009

Ontime??

Sebuah kata yang mungkin sering didengar dan sering kali juga untuk tidak dijalankan. Mulai dari para petinggi di pemerintahan sampai para pedagang di pasar. Yah,, kata ‘tepat waktu’
memang lebih sering dijadikan sebuah janji belaka dan pada akhirnya hanya menjadi angan-angan.

Ternyata fenomena ini juga terjadi di kehidupan kemahasiswaan. Mahasiswa yang memiliki peran besar sebagai penerus bangsa, agen perubah dan penjaga nilai-nilai di masyarakat, ternyata juga dihinggapi oleh penyakit “ontime” ini. Ironi ya? Tapi itulah kenyataannya.
Mungkin tradisi yang membuat ironi ini tetap terjaga dalam kehidupan kemahasiswaan. Tradisi jam karet yang masih dinikmati oleh para mahasiswa. Kebiasaaan ini benar-benar melingkupi seluruh aspek kehidupan mahasiswa, mulai dari menghadiri kuliah, memulai rapat, sampai terkadang, untuk beribadah pun menjadi tidak ontime karena satu dan beribu alasan lainnya.
Padahal, masyarakat di luar sana, membutuhkan tindakan nyata dari para mahasiswa untuk memperbaiki kehidupannya. Namun, bagaimana bisa mahasiswa melakukan sebuah perubahan nyata di kalangan masyarakat kalau mereka sendiri belum mampu untuk merubah kebiasaaan jam karet ini?
Oleh karena itu, marilah kita lakukan perubahan terkecil ini terlebih dahulu. Berusaha untuk bisa menghargai waktu, dan menghargai orang-orang yang telah hadir tepat waktu. Kata ontime bukan berarti hadir tepat pada waktunya ( intime ), tapi hadir beberapa menit lebih awal sebelum waktunya. Insya Allah, jika kita sudah bisa untuk berusaha melakukan perubahan kecil ini, akan menyusul perubahan kecil lainnya yang menuju pada perubahan besar yang kita harapkan. Amin..
Semangat kawan! Dunia menunggu perubahan dari kita...

Tidak ada komentar: