Allahku,,
Kini kulihat mereka telah menyalahkan aku dan saudara-saudaraku..
Tak hanya memandang remeh tapi juga berusaha untuk menjatuhkanku
Salahkah ketika hati ini sudah sangat yakin akan agamaMu?
Salahkah ketika jiwa dan raga ini telah kupersembahkan demi namaMu?
Sebuah Al- Qur'an yang aku dekap mungkin telah habis dihina dan dirusak
Sehelai jilbab yang meliputiku tidak jarang untuk dicoba ditukar dengan sebuah pekerjaan
Darah dalam tubuhku pun pernah bercucuran ketika sujud ku panjatkan padaMu
Apakah Al-Qur'an ini telah merusak kenyamanan mereka?
Apakah jilbab ini telah melanggar hak mereka?
Apakah sujudku padaMu telah menghina mereka?
Sungguh Ya Allah..
Aku tidak melakukan hal-hal yang menghancurkan kehidupan mereka
Aku hanya menjalankan kehidupanku sesuai ajaranMu
Jumlah mereka semakin bertambah, dan kebencian mereka pun semakin memuncak..
Ya Rabbi
Aku yakin , pertolonganMu akan selalu ada dalam perjuanganku
Aku yakin, mereka akan berhenti menyalahkanku suatu saat nanti
Aku yakin, kami bisa melewati segalanya..
Ya Allah,,,
Berikanlah kepada kami, keinginan yang sangat besar untuk kembali menegakkan kepala kami menghadapi kelicikan mereka..
Berikanlah kami kekuatan seperti para mujahid di perang Badar yang mempu memenangkan pertempuran dengan jumlah yang sangat sedikit
Berikanlah kepada kami ghirah yang tinggi seperti para pemuda di jaman Rasul yang memiliki ghirah tinggi untuk melawan Abu Jahal
Berikanlah kepada kami kesabaran untuk menghadapi semua cacian, hinaan dan pelecehan sebagaimana baginda Rasul begitu sabar menghadapi semuanya
Hanya kepadaMu, kami dapat memohon petunjuk dan pertolongan..
Perkenankanlah doa kami..
Amin...
Selasa, 14 Juli 2009
Salahkah?
Ontime??
memang lebih sering dijadikan sebuah janji belaka dan pada akhirnya hanya menjadi angan-angan.
Ternyata fenomena ini juga terjadi di kehidupan kemahasiswaan. Mahasiswa yang memiliki peran besar sebagai penerus bangsa, agen perubah dan penjaga nilai-nilai di masyarakat, ternyata juga dihinggapi oleh penyakit “ontime” ini. Ironi ya? Tapi itulah kenyataannya.
Mungkin tradisi yang membuat ironi ini tetap terjaga dalam kehidupan kemahasiswaan. Tradisi jam karet yang masih dinikmati oleh para mahasiswa. Kebiasaaan ini benar-benar melingkupi seluruh aspek kehidupan mahasiswa, mulai dari menghadiri kuliah, memulai rapat, sampai terkadang, untuk beribadah pun menjadi tidak ontime karena satu dan beribu alasan lainnya.
Padahal, masyarakat di luar sana, membutuhkan tindakan nyata dari para mahasiswa untuk memperbaiki kehidupannya. Namun, bagaimana bisa mahasiswa melakukan sebuah perubahan nyata di kalangan masyarakat kalau mereka sendiri belum mampu untuk merubah kebiasaaan jam karet ini?
Oleh karena itu, marilah kita lakukan perubahan terkecil ini terlebih dahulu. Berusaha untuk bisa menghargai waktu, dan menghargai orang-orang yang telah hadir tepat waktu. Kata ontime bukan berarti hadir tepat pada waktunya ( intime ), tapi hadir beberapa menit lebih awal sebelum waktunya. Insya Allah, jika kita sudah bisa untuk berusaha melakukan perubahan kecil ini, akan menyusul perubahan kecil lainnya yang menuju pada perubahan besar yang kita harapkan. Amin..
Semangat kawan! Dunia menunggu perubahan dari kita...
Metamorfosis
-->
Tak hentinya bibirku mengucap tasbih untuk mengagumi begitu indahnya ciptaan Allah..
Langit yang terhampar sangat luas dan bumi tempatku berpijak yang sangat indah
Alhamdulillah...
Syukurku atas semua nikmat untuk bisa merasakan keindahan ciptaanNya
Kini,
Kulihat ada kupu-kupu yang sangat cantik sedang terbang di sebuah taman yang sungguh indah walaupun tak seindah taman di surgaNya..
Kupu-kupu ini sangat menikmati keindahan taman itu, dengan berbagai macam bunga warna-warni yang tersusun rapi dan menyebarkan wangi yang begitu harum
Terbang dari satu kuncup bunga ke bunga yang lainnya dengan indah dan membuat makhluk lainnya terpana memandang kecantikannya
Sepertinya, kupu-kupu itu sangat menikmati hidupnya yang terasa serba indah, tak ada ketakutan akan ancaman pemangsa, dan dengan warna tubuhnya yang cantik, kupu-kupu itu dengan bangga menunjukkan kebesaran akan ciptaan Allah...
Tapi,, sebenarnya, di awal kehidupannya, kupu-kupu ini harus berjuang dengan sangat keras
Bermula dari ulat, yang memiliki banyak sekali keterbatasan, tidak bisa bergerak dengan cepat, memiliki bentuk yang tidak terlalu bagus dan mudah sekali menjadi santapan para pemangsa..
Namun, ulat ini tidak dengan mudah menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan di awal kehidupannya
Ulat ini berusaha dengan sangat keras untuk menggapai daun-daun muda yang menjadi makanannya, walaupun terkadang dia harus terjatuh kembali ke tanah karena ada angin yang besar atau karena ada gerakan yang cukup kuat dari hewan lainnya
Ulat ini terus menerus berusaha untuk bertahan dan melewati tantangan pertama di kehidupannya
Akhirnya, ulat ini lulus ujian pertama, dan mulai berkembanglah menjadi kepompong
Ternyata, di tahapan lanjutan dari kehidupannya, kepompong ini pun belum bisa berleha-leha dalam menjalani hidupnya
Tantangan tidak menjadi lebih mudah, bahkan lebih sulit
Dulu, ketika menjadi ulat, dia bisa bergerak walaupun lambat, tapi kini, kepompong hanya bisa tergantung di pepohonan dan menunggu waktu untuk bisa keluar
Ancaman pun lebih banyak karena kini dia lebih sulit untuk menghindari pemangsa dengan keterbatasan nya
Keterbatasan kembali dimiliki oleh kepompong, namun sebenarnya dalam keterbatasannya itu,, dia sedang mencoba untuk menyempurnakan dirinya untuk menjadi sesuatu yang lebih indah
Tibalah saatnya untuk keluar dari kepompong... Namun, ternyata keluar dari kepompong ini bukanlah hal yang mudah, dia perlu berusaha berhari-hari , mengerahkan seluruh tenaganya untuk keluar dari kepompong itu. Mulai dari lubang yang kecil hingga seluruh tubuhnya kini bisa keluar dari kepompong itu.
Ujian kedua telah dilewatinya, sang kepompong kini telah berubah menjadi seekor kupu-kupu cantik yang sudah bisa terbang , tidak lagi harus bergerak lambat seperti ulat atau tidak bisa bergerak sama sekali seperti kepompong.
Namun, perjuangan tidak berhenti begitu saja. Kupu-kupu yang baru keluar dari kepompong ini, masih harus terus belajar mencari makanan, bertahan dari pemangsa dan menjaga kelangsungan jenisnya.
perjuangan pun kembali dimulai, ketika kupu-kupu ini harus menyelamatkan diri dari banyaknya pemangsa di luar sana, ketika kupu-kupu ini harus berebut makanan dengan kupu-kupu lainnya, dan ketika kupu-kupu ini harus menjaga telurnya dari ancaman makhluk lain
Setelah perjuangan yang begitu panjang, kini kupu-kupu itu bisa terbang dengan tenang dan menunjukkan keindahannya,, Tetapi, sebenarnya kupu-kupu yang terlihat begitu bahagia dengan kehidupannya ini masih harus terus belajar dan berjuang untuk mempertahankan hidupnya dari berbagai ancaman sampai waktunya tiba ketika dia tidak perlu lagi mempertahankan hidupnya dan pergi dari kehidupannya.
Subhanallah,, begitu indahnya Allah mengajarkan manusia akan sebuah tahapan. Setiap memasuki tahapan baru, selalu akan ada ujian untuk membuktikan kemampuan kita dalam melewati tahapan sebelumnya. Dan, tahapan selanjutnya tidak akan pernah menjadi lebih mudah dari sebelumnya. Allah telah menunjukkannya melalui fenomena metamorfosis kupu-kupu ini.
Apakah kita akan menutup mata akan fenomena ini dan terus menerus mengeluh atas ujian dan cobaan yang diberikan Allah kepada kita? Padahal, ujian dan cobaan itulah yang akan membuat kita menjadi seseorang yang lebih baik dan berada di tahapan yang lebih tinggi. Apakah kita akan menjadi seorang pecundang sejati yang lebih baik pergi dari masalah ( ujian dan cobaan ) dibandingkan menghadapinya.
Atau apakah kita akan menjadi seseorang yang terus menyesali keterbatasan diri dan bukan memanfaatkan keterbatasan itu menjadi sebuah kekuatan untuk bangkit kembali? Padahal manusia bukanlah makhluk yang sempurna , yang tidak memliki keterbatasan.
Hidup adalah pembelajaran yang tak akan pernah berhenti dan hidup juga merupakan sebuah perjuangan yang tak ada habisnya. Jika kau sudah lelah atau tidak mau lagi untuk belajar dan berjuang, maka hidupmu hanyalah semu
Allah mengijinkanmu untuk beristirahat sejenak dalam perjuangan itu, namun hanya sejenak, karena jika kau berlama-lama disana, kau akan kehilangan kesempatan untuk bisa lulus ujianNya.
Ya Allah,,
Berikanlah hamba kekuatanMu agar hamba mampu menyelesaikan tugas hamba dan menghadapi semua ujian dariMu dengan sebuah senyuman
Berikankah hamba kesempatan untuk dapat terus lulus dari ujianMu dan berjalan menanjak semakin mendekat kepadaMu
Berikanlah hamba kemampuan untuk bisa memanfaatkan keterbatasan yang ada menjadi sebuah kekuatan untuk terus berjuang di jalanMu
Ingatkanlah hamba jika jiwa ini sudah mulai tergoda oleh kefanaan dunia
Ijinkanlah hamba menjadi seseorang yang mampu mensyukuri tiap helaan nafas dan tiap tetes darah yang mengalir di tubuku dengan rasa cinta kepadaMu
_seorang hamba dhaif yang mengharapkan ampunanNya_
Tersenyumlah...
Hatiku menangis.. Sesak sekali rasanya dada ini...
Satu persatu dari saudara-saudaraku harus pergi ke sisi Nya..
Bahkan, Dia memanggil mereka dalam waktu yang bersamaan..
Satu demi satu, berita duka menghampiri telingaku..
Semakin banyak dan banyak..
Rasanya, awan kelabu akan terus menerus berada di atas negeriku ini...
Tak hentinya, kudengar suara desak tangis yang membahana atas sebuah kehilangan
Tak kupungkiri, negeriku kini, sedang terus menerus dilanda kesedihan..
Dibalik pesta pora para penguasa...
Yang menutup mata atas segala penderitaan yang ada di belakangnya..
Apakah Engkau murka, Ya Rabbi?
Atau ini hanya sebuah peringatan kecil dariMu atas semua kelalaian kami?
Ampuni kami , Ya Rabbi..
Ampuni, karena kami telah lebih sering mengingat yang lain dibanding mengingatMu
Ampuni, karena kami sudah banyak melalaikan perintahMu
Ampuni, karena kami sudah terbuai oleh kefanaan dunia
Namun, kami akan terus berusaha untuk tersenyum menghadapi semua..
Tersenyum karena Engkau telah menyadarkan kami dari kesalahan itu
Tersenyum karena Engkau telah memberikan kami kesempatan untuk memperbaiki diri
Tersenyumlah Indonesiaku...
Karena akan ada perubahan disini!
Perubahan besar ke arah yang lebih baik oleh para pejuang bangsa..
Hadapilah duka ini dengan tangan yang kuat, hati yang tegar dan jiwa yang semangat
Tersenyumlah Indonesiaku!!
-seorang anak bangsa-
Kita adalah perubah
Suatu masa yang tak akan pernah aku hapuskan dari hati dan otakku
Suatu masa ketika aku dipertemukan dengan berbagai karakter dalam sebuah pencarian arti diri , bertemu kalian...
Saat- saat dimana kita dihukum bersama karena kesalahan satu orang
Demi menumbuhkan ukhuwah yang begitu kuat di antara kita
Saat-saat dimana kita saling membantu dalam mengerjakan tugas dan belajar bersama
Demi mendapatkan hasil yang terbaik bersama-sama
Saat-saat dimana kita harus memimpin bersama dan menghabiskan waktu untuk rapat
Demi mencapai sebuah kepemimipinan yang bertanggung jawab
Saat-saat dimana kita dapat tertawa bersama
Karena sebuah kemenangan yang telah kita usahakan bersama-sama
Saat-saat dimana kita harus memberontak bersama
Demi keadilan yang kita inginkan dan solidaritas yang telah tertanam di hati kita
Saat-saat dimana kita saling mendukung satu sama lain dalam menentukan masa depan
Demi cita-cita kita yang kita impikan bersama
Saat-saat dimana kita bersama-sama beribadah tulus kepadaNya
Demi menunjukkan kepadaNya betapa kita mencintaiNya
Saat-saat dimana kita bersujud bersama di atas hamparan lapangan yang luas
Demi rasa syukur yang kita miliki atas sebuah kebahagiaan dariNya
Saat-saat dimana kita semua berusaha keras menyusun buku kenangan
Demi menjaga sebuah kenangan terindah yang tak akan pernah kita lupakan
Saat-saat dimana kita harus menangis bersama
Karena sebuah kepergian dan perpisahan yang ada di antara kita
Kawan,,,
Walaupun kita tidak lagi bersama-sama merasakan masa itu
Walaupun kini kita harus berdiri sendiri-sendiri menghadapi semuanya
Namun, aku ingin
Semua kenangan indah yang sempat hadir di kehidupan kita
Akan selalu membuat kita teringat akan kuatnya ukhuwah di antara kita dan cita-cita yang kita impikan bersama
Agar kita benar-benar bisa mewujudkan semuanya
Dan membuat sebuah perubahan berarti bagi kita,bagi sebuah tempat yang telah mempertemukan kita , bagi agama kita dan bagi negara kita
Karena kita adalah generasi perubah , kawan.
Kita adalah Morganaxis
Moslem Revolution Generation X of Insan Cendekia
*Terima Kasih Insan Cendekia*