Apakah kau pernah melihat atau mendengar sebuah fenomena yang jelas-jelas menunjukkan betapa besar kuasa Allah dalam hidup kita sebagai hambaNya? Saya pernah dan beberapa akhir ini, saya semakin sering melihatnya.
Pertama, saya akan membicarakan soal kemungkinan seseorang terkena penyakit yang mematikan, seperti kanker ( maaf kalau topiknya soal kanker lagi, maklumlah, saya lagi sering bertemu dengan kasus ini :p). Seorang guru besar di kampus saya pernah menjelaskan kepada saya dan kawan-kawan tentang penyakit ini. Saat itu, kawan saya bertanya kepadanya, "Dok, sebenarnya, apakah yang menjadi penyebab terjadinya kanker?". Guru besar tersebut menjawab dengan santai, "Kanker itu tidak ada penyebab nya, karena itu semua sudah tertulis di tanganmu sejak kau lahir. Jika sejak awal, kau ditakdirkan mengidap kanker, maka apapun yang terjadi, kau akan tetap mengidap kanker. Tapi, jika kau memang tidak ditakdirkan mengidap penyakit kanker, maka kau tidak akan permah mendapatkan penyakit itu". Sejujurnya, saat itu, saya merasa jawaban beliau hanya sesuatu hal yang kurang ilmiah. Tapi, lama kelamaan, akhirnya saya menyadari bahwa yang dikatakannya adalah benar.
Beberapa hari yang lalu, saya bertemu dengan dua orang pasien kanker di RSCM. Kondisi kedua pasien sungguh berbeda dan bertolak belakang. Pasien pertama datang dengan kondisi lemah, sulit berbicara dan ditemani oleh istrinya. Setelah menggali informasi dari sang istri, akhirnya diketahui bahwa pasien pernah memiliki kebiasaan yang memang bisa menjadi faktor pemicu untuk terkena penyakit kanker, seperti merokok 3 bungkus per hari, memakan mie instan setiap hari, dll. Para dokter pun menjadi mudah untuk mengidentifikasi faktor yang memicu terjadinya kanker pada pasien pertama tersebut. Namun, pasien kedua sangat berbeda. Beliau datang sendiri dengan kondisi yang cukup baik walaupun ada gangguan pada penglihatannya. Beliau membawa sebuah tas yang berisikan toples dengan berbagai macam obat di dalamnya dan sebuah map yang berisi semua dokumen pemeriksaan yang telah beliau lakukan. Menurut saya dan kawan-kawan, pasien ini adalah orang yang rapi. Setelah bertanya beberapa hal, diketahui bahwa pasien ini sama sekali tidak memiliki kebiasaan yang dapat menjadi faktor pemicu terjadinya kanker. Bagi kami, bahasa kasarnya adalah " pasien ini tidak memiliki dosa untuk mendapatkan penyakit kanker". Beliau tidak merokok, beliau sangat jarang mengkonsumsi mie instan, dan hal-hal lainnya. Tim dokter pun cukup bingung untuk mencari faktor yang menyebabkan terjadinya kanker pada pasien kedua ini. Sampai, pada akhirnya, seorang dokter muda mengatakan kepada saya, " Inilah yang suka membuat saya bingung, dia (pasien) tidak memiliki kebiasaan apapun yang bisa membuatnya mengidap penyakit kanker, tapi jika ini sudah menjadi kehendak Tuhan, maka inilah yang terjadi".
Hal kedua yang ingin saya ceritakan adalah sebuah kecelakaan yang baru saja terjadi di daerah Jakarta pagi tadi. Sebuah mobil menabrak 12 orang yang sedang berjalan di trotoar dan menyebabkan 9 orang di antaranya meninggal dunia dan 3 orang lainnya kritis. Sungguh menyedihkan dan menyeramkan ketika saya mendengar berita ini. Sebagai pejalan kaki, saya seringkali berpikir, selama saya berjalan di tempat yang seharusnya dan tidak melanggar, maka saya akan terhindar dari hal-hal buruk seperti kecelakaan. Berjalan di tengah jalan lalu tertabrak mobil yang sedang melintas masih mungkin dan biasa terjadi, tapi kali ini , berjalan di trotoar saja bisa tertabrak sampai meninggal. Inilah kuasa Allah.
Persoalan merokok juga sering sekali berkaitan dengan hal ini. Banyak perokok yang mengatakan "yang tidak merokok, juga bisa mati muda" atau "yang merokok sampai tua dan masih hidup dengan sehat juga banyak, jadi untuk apa saya berhenti merokok". Hal serupa juga bisa dikaitkan dengan persoalan kanker yang saya bahas sebelumnya, "Jika yang tidak merokok saja bisa terkena kanker, untuk apa saya berhenti merokok, toh sama saja". Sebenarnya bukan itulah kesimpulannya. Bagi saya, tubuh dan kesehatan yang telah diberikan oleh Allah kepada kita adalah sebuah amanah yang harus kita jaga. Oleh karena itu, kita harus mensyukuri hidup ini dengan selalu menjaga kesehatan kita.
Tidak ada yang bisa menjamin sesuatu dalam hidup kita, karena kepastian itu hanyalah milik Allah, tugas kita hanyalah berusaha dan berdoa demi kebaikan kita. Allah memiliki kuasa penuh atas diri kita. Apapun yang kita inginkan dan usahakan, jika Allah tidak meridhainya maka itu tidak akan terjadi. Hidup, mati, rezeki dan jodoh, semua bergantung kepada kehendakNya. Sebagai hambaNya, kita harus yakin bahwa apapun keputusan Allah itulah yang terbaik untuk kita. Allah knows best!!
Pertama, saya akan membicarakan soal kemungkinan seseorang terkena penyakit yang mematikan, seperti kanker ( maaf kalau topiknya soal kanker lagi, maklumlah, saya lagi sering bertemu dengan kasus ini :p). Seorang guru besar di kampus saya pernah menjelaskan kepada saya dan kawan-kawan tentang penyakit ini. Saat itu, kawan saya bertanya kepadanya, "Dok, sebenarnya, apakah yang menjadi penyebab terjadinya kanker?". Guru besar tersebut menjawab dengan santai, "Kanker itu tidak ada penyebab nya, karena itu semua sudah tertulis di tanganmu sejak kau lahir. Jika sejak awal, kau ditakdirkan mengidap kanker, maka apapun yang terjadi, kau akan tetap mengidap kanker. Tapi, jika kau memang tidak ditakdirkan mengidap penyakit kanker, maka kau tidak akan permah mendapatkan penyakit itu". Sejujurnya, saat itu, saya merasa jawaban beliau hanya sesuatu hal yang kurang ilmiah. Tapi, lama kelamaan, akhirnya saya menyadari bahwa yang dikatakannya adalah benar.
Beberapa hari yang lalu, saya bertemu dengan dua orang pasien kanker di RSCM. Kondisi kedua pasien sungguh berbeda dan bertolak belakang. Pasien pertama datang dengan kondisi lemah, sulit berbicara dan ditemani oleh istrinya. Setelah menggali informasi dari sang istri, akhirnya diketahui bahwa pasien pernah memiliki kebiasaan yang memang bisa menjadi faktor pemicu untuk terkena penyakit kanker, seperti merokok 3 bungkus per hari, memakan mie instan setiap hari, dll. Para dokter pun menjadi mudah untuk mengidentifikasi faktor yang memicu terjadinya kanker pada pasien pertama tersebut. Namun, pasien kedua sangat berbeda. Beliau datang sendiri dengan kondisi yang cukup baik walaupun ada gangguan pada penglihatannya. Beliau membawa sebuah tas yang berisikan toples dengan berbagai macam obat di dalamnya dan sebuah map yang berisi semua dokumen pemeriksaan yang telah beliau lakukan. Menurut saya dan kawan-kawan, pasien ini adalah orang yang rapi. Setelah bertanya beberapa hal, diketahui bahwa pasien ini sama sekali tidak memiliki kebiasaan yang dapat menjadi faktor pemicu terjadinya kanker. Bagi kami, bahasa kasarnya adalah " pasien ini tidak memiliki dosa untuk mendapatkan penyakit kanker". Beliau tidak merokok, beliau sangat jarang mengkonsumsi mie instan, dan hal-hal lainnya. Tim dokter pun cukup bingung untuk mencari faktor yang menyebabkan terjadinya kanker pada pasien kedua ini. Sampai, pada akhirnya, seorang dokter muda mengatakan kepada saya, " Inilah yang suka membuat saya bingung, dia (pasien) tidak memiliki kebiasaan apapun yang bisa membuatnya mengidap penyakit kanker, tapi jika ini sudah menjadi kehendak Tuhan, maka inilah yang terjadi".
Hal kedua yang ingin saya ceritakan adalah sebuah kecelakaan yang baru saja terjadi di daerah Jakarta pagi tadi. Sebuah mobil menabrak 12 orang yang sedang berjalan di trotoar dan menyebabkan 9 orang di antaranya meninggal dunia dan 3 orang lainnya kritis. Sungguh menyedihkan dan menyeramkan ketika saya mendengar berita ini. Sebagai pejalan kaki, saya seringkali berpikir, selama saya berjalan di tempat yang seharusnya dan tidak melanggar, maka saya akan terhindar dari hal-hal buruk seperti kecelakaan. Berjalan di tengah jalan lalu tertabrak mobil yang sedang melintas masih mungkin dan biasa terjadi, tapi kali ini , berjalan di trotoar saja bisa tertabrak sampai meninggal. Inilah kuasa Allah.
Persoalan merokok juga sering sekali berkaitan dengan hal ini. Banyak perokok yang mengatakan "yang tidak merokok, juga bisa mati muda" atau "yang merokok sampai tua dan masih hidup dengan sehat juga banyak, jadi untuk apa saya berhenti merokok". Hal serupa juga bisa dikaitkan dengan persoalan kanker yang saya bahas sebelumnya, "Jika yang tidak merokok saja bisa terkena kanker, untuk apa saya berhenti merokok, toh sama saja". Sebenarnya bukan itulah kesimpulannya. Bagi saya, tubuh dan kesehatan yang telah diberikan oleh Allah kepada kita adalah sebuah amanah yang harus kita jaga. Oleh karena itu, kita harus mensyukuri hidup ini dengan selalu menjaga kesehatan kita.
Tidak ada yang bisa menjamin sesuatu dalam hidup kita, karena kepastian itu hanyalah milik Allah, tugas kita hanyalah berusaha dan berdoa demi kebaikan kita. Allah memiliki kuasa penuh atas diri kita. Apapun yang kita inginkan dan usahakan, jika Allah tidak meridhainya maka itu tidak akan terjadi. Hidup, mati, rezeki dan jodoh, semua bergantung kepada kehendakNya. Sebagai hambaNya, kita harus yakin bahwa apapun keputusan Allah itulah yang terbaik untuk kita. Allah knows best!!
4 komentar:
gw jadi inget seorang pegawai kelurahan di harapan jaya pas mau sigiber di posyandunya, pas kita dateng buat isi buku tamu, pegawai itu lg ngerokok dan bilang "maaf ya dok saya ngerokok, kalo saya berenti ngerokok kasian pabrik rokok ga laku" sambil cengengesan.
Menurut gw itu jawaban yang ga pake otak. Sorry to say, tapi dia lebih mikirin hal yang gw rasa bukan alasan yang tepat untuk nggak berenti ngerokok, meen, dia lebih peduliin perusahaan rokok itu daripada anak istrinya di rumah, daripada kesehatan yg udah dikasih sama Allah buat dirinya sendiri. Gilak kali!
iya banget mi,, dan lo harus tonton video di youtube berdurasi 40 menitan tentang rokok di Indonesia ( ntr gw post di blog ini ), rasanya pengen jadi orang kayaaa banget trus bisa kasih kerjaan ke semua pegawai pabrik rokok biar g ada lagi alesan untuk tidak menutup pabrik rokok di indonesia.
yang ini ya? http://bit.ly/ABFdOM
Yg judulnya vanguard: sex,lies, cigarettes, blm sempet ngepost di blog ini, panjang videonya., hehehe...
Posting Komentar