Selasa, 03 Januari 2012

Karsinoma dan Jamkesda

Saat ini, aku sedang menjalani stase klinik Penyakit Mulut di RSCM. Disini, aku bertugas untuk membantu para dokter mengisi status pasien dengan baik dan benar. Aku tidak mengerjakan tindakan apapun kepada pasien, sama seperti saat aku bertugas di stase klinik Bedah Mulut sebelumnya, namun sekarang aku mendapatkan lebih banyak pengetahuan baru tentang dunia kesehatan di Indonesia.

Hari ini, aku bertemu dengan pasien yang memiliki penyakit KNF ( Karsinoma Naso Faring ), yaitu sejenis tumor ganas yang menyerang daerah nasofaring. Disini, aku memang sering sekali menghadapi pasien KNF. Hampir setiap hari, selalu ada pasien KNF yang datang ke poliklinik Penyakit Mulut. Sebetulnya, penanganan tumor ini bukanlah bagian dari pekerjaan kami , para dokter gigi. Biasanya pasien ini dirujuk oleh bagian THT ( Telinga Hidung Tenggorokan ) atau dari bagian Radioterapi kepada kami untuk diperiksa apakah ada sumber infeksi dari dalam mulut yang harus dihilangkan agar tidak memberikan dampak yang lebih buruk kepada pasien setelah menjalani perawatan tumornya ( radioterapi dan kemoterapi ).

Pasien yang kutemui hari ini adalah seorang lelaki berusia 60 tahun yang datang didampingi oleh anak perempuannya. Bapak ini berasal dari Parung, seorang petani yang menggarap ladangnya sendiri. Ternyata, anak Bapak ini juga mengalami keluhan yang sama, yaitu benjolan di bagian lehernya. Namun, anaknya ini belum sempat memeriksakan diri kepada dokter. Satu hal yang sangat aku ingat dari penyakit KNF ini. Hampir setiap pasien KNF selalu mengakui bahwa dirinya adalah seorang perokok berat dan pengonsumsi mi instan. Dua hal ini memang telah menjadi faktor yang memicu timbulnya tumor ganas ini. Bapak ini pun termasuk dari pasien KNF yang merokok dan mengonsumsi mi instan dengan rutin dulunya. Bahkan, bapak ini juga sering makan ikan asin dan terasi juga vetsin. Itupun menjadi faktor pemicu dari penyakit ini.

Setelah pemeriksaan selesai dilakukan, akhirnya diputuskan bahwa Bapak ini harus menjalani beberapa perawatan gigi sebelum menjalani perawatan radioterapi. Dokter mulai menanyakan jenis jaminan apa yang digunakan si Bapak. Ternyata Bapak yang seorang petani ini tidak menggunakan jaminan apapun untuk berobat di RSCM. Dokter menjelaskan bahwa perawatannya membutuhkan biaya yang cukup besar karena akan berkali-kali dilakukan. Dokter pun menyarankan Bapak ini untuk segera mengurus jaminan yang bisa digunakan, misalnya Askes atau Jamkesda ( Jaminan Kesehatan Daerah ). Ternyata Bapak ini sudah pernah menggunakan Jamkesda saat berobat di RS.Fatmawati, namun kata beliau, jamkesda tersebut tidak bisa digunakan di RSCM. Beliau menceritakan kepada kami bahwa beliau sudah sempat bolak-balik ke Dinkes untuk mengurus Jamkesda itu namun hasilnya nihil karena mereka tidak percaya bahwa Bapak memiliki penyakit tumor. (KNF itu terlihat seperti benjolan di leher).

Saat aku mendengar cerita Bapak, rasa ibaku muncul. Akhirnya, dokter pun menjelaskan kepada Bapak agar beliau meminta surat keterangan dari bagian radioterapi untuk dibawa ke Dinkes sehingga jamkesda dapat digunakan. Bapak terlihat bingung mendengar penjelasan dokter dan Bapak berkali-kali mengatakan bahwa beliau sudah berusaha untuk mendapatkan jamkesda tersebut namun tidak berhasil. Setelah itu, dokter mengatakan bahwa perawatan gigi yang harus dilakukan itu juga membutuhkan biaya dan dokter sempat menawarkan kepada Bapak, apakah untuk perawatan gigi masih bisa dengan uang sendiri, sambil mengurus jamkesda untuk perawatan tumornya? Bapak menjawab

"Sebetulnya saya maunya begitu dok, tapi sekarang uang saya tinggal ada untuk ongkos aja. Saya tadi abis kecopetan di Bus Patas".

Ya Allah, sedih sekali mendengarnya. Saat itu, rasanya aku ingin marah dengan pencopet di Bis itu. Tapi, aku sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali berdoa agar jamkesda dapat segera digunakan oleh bapak itu di RSCM. Aamiin..

2 komentar:

Rahmi Aulina mengatakan...

hal yang sering terjadi dan terlihat di RSCM dan RSUT (RS-RS yang memiliki kemitraan dgn kampus kita). Belom lagi RS-RS lain... :"(
Kalo punya uang bermilyar2 rasanya pengen biayain semuanya...

Aristyani DR mengatakan...

iya mii.. makanya, kita kudu berusaha keras biar bisa jadi orang yang berkecukupan dan bisa bantu orang-orang yang membutuhkan.. aamiin... *semoga stase RSUT tetep ada... aamiin...