Seiring berjalannya waktu, aku mulai menyusun rencana-rencana hidupku ke depan sebagai seorang dokter gigi. Sejak aku masuk sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi di tahun 2007, hingga saat ini, ada beberapa langkah yang ingin aku lakukan sebagai pengalaman kerjaku setelah lulus dari FKG UI tahun depan, Aamiin.. :)
Pertama , aku ingin sekali PTT di Daerah Timur Indonesia. Sebagai mahasiswa Universitas negeri yang biaya kuliahnya disubsidi oleh pemerintah, aku merasa memiliki kewajiban untuk mengabdikan diriku pada masyarakat yang membutuhkan. Dan PTT adalah salah satu jalan untuk menunaikan kewajiban itu. Kenapa di Timur Indonesia? Karena banyak daerah terpencil di sana yang masih sangat kekurangan tenaga kesehatan. Selain itu, keindahan alam yang pernah kunikmati saat melakukan Kerja Sosial di Maluku Utara membuatku merindukan kembali wilayah Timur Indonesia. Dan, alasan tambahan, karena pendapatan untuk dokter gigi PTT disana cukup menjanjikan. Hehehe,, sekalian ngumpulin uang untuk praktek atau ngambil spesialis.
Kedua , aku ingin bekerja di PoliKlinik Insan Cendekia. Selain mengabdi pada negara dengan menjadi dokter PTT, aku juga ingin mengabdi pada sekolahku yang telah memberikan begitu banyak ilmu dan pengalaman berharga dalam hidupku. Aku ingin bekerja disana sebagai alumni, dan kebetulan lulusan sekolahku yang mengambil jurusan kedokteran gigi masih terbilang sedikit. Jadi, aku ingin sekali bisa bekerja disana sebagai dokter gigi. Alasan lain adalah karena aku selalu merindukan suasana Insan Cendekia. :)
Selanjutnya, aku juga memiliki keinginan untuk bisa mengambil kuliah spesialis terus praktek di rumah dan di rumah sakit. Atau, tidak perlu kuliah spesialis, menjadi dokter gigi umum dan praktek di rumah juga di rumah sakit. Dan aku juga sempat memiliki keinginan untuk menjadi dosen. Yah, emang banyak maunya ya? hehehe... Ya, siapa tau aja, semua keinginanku ini bisa dikabulkan olehNya.. Aamiin... :D
PTT - jadi dokter gigi di IC - kuliah spesialis - praktek di rumah / rumah sakit - jadi dosen..
Rencana hanya rencana. Manusia hanya bisa berusaha dan hasil akhir tetap menjadi kehendakNya. Terlebih lagi, aku adalah seorang perempuan yang nantinya akan bergantung pada keputusan sang kepala rumah tangga. Orangtuaku selalu mengingatkan bahwa semua rencana yang mungkin telah kususun ke depan bisa saja berubah karenanya dan aku harus dengan ikhlas menerima segalanya. Tapi, kalo ternyata rencanaku ini memang bisa dijalankan, Alhamdulillah.. :))