Rabu, 23 Maret 2011

Behind the summit

Di akhir tahun 2010, sekitar bulan 11 atau 12, aku dihubungi oleh seniorku untuk diajak menjadi panitia sebuah acara bernama "ICSUMMIT", yah, awalnya aku tidak mengetahui acara seperti apakah ini? Yang jelas ada kaitannya dengan almamaterku tercinta, Insan Cendekia. Saat itu, aku sedang memiliki kewajiban untuk menyelesaikan tugas akhirku di kampus FKG ( membuat karya ilmiah ) sehingga aku sempat menolak untuk dijadikan koordinator dari salah satu bagian, tapi ternyata senior2ku itu berhasil membujukku untuk menerima amanah itu mengingat kontribusiku sebagai alumni Insan Cendekia.

Pertemuan pertama, aku dan beberapa alumni lainnya mendapatkan penjelasan awal mengenai acara tersebut, yang intinya adalah sebuah seminar tentang pendidikan IMTAK dan IPTEK yang ingin disebarluaskan oleh kami, para alumni Insan Cendekia ( IAIC ) ,kepada seluruh masyarakat yang peduli akan pendidikan dan kemajuannya di Indonesia. Di rapat pertama ini jugalah, aku mendapatkan bagian untuk menjadi koordinator invitation & registration yang intinya seperti humas yang menjaring massa sebanyak-banyaknya untuk hadir ke acara ini dan mengurus semua hal yang berkaitan dengan pendaftaran. Sasaran kami saat itu sekitar 400-600 orang dengan estimasi alumni sebanyak 200 orang.

Acara ini memang dikemas dalam bentuk seminar nasional, namun ada nilai tambah tersendiri untuk para alumni, yaitu bisa dijadikan ajang untuk reuni sesama alumni Insan Cendekia. Inilah yang membuat kami yakin, target 200 alumni itu dapat dicapai, bahkan mungkin dapat melebihi target. *Pada akhirnya alumni yang hadir sekitar 250-270 orang*

Kepanitiaan acara ini dipegang oleh IAIC ( Ikatan Alumni Insan Cendekia ). Alumni IC ini tersebar di berbagai penjuru Indonesia dan walaupun acara ICSUMMIT ini akan diadakan di Jakarta, tapi kami berharap, pesertanya dapat berasal juga dari luar Jakarta. Oleh karena itu, panitia pun disebar di 3 kota besar, yaitu Jakarta, Bandung dan Yogyakarta. Bisa dibilang, inilah kepanitiaan pertamaku yang memiliki anggota panitia berbeda wilayah. Rapat via online menjadi satu2nya cara untuk berkumpul bersama, tapi terkadang teman2 dari Bandung bisa ikut rapat secara langsung di Jakarta.

Yah, ternyata pekerjaanku sebagai koordinator registrasi dan menjadi contact person acara ini cukup membuatku sedikit kewalahan. Terlebih lagi ketika poster ICSUMMIT diterbitkan di koran Republika. Seketika saja, ponselku menjadi sangat laris dengan banyak telpon dan sms yang terkadang tidak bisa mengenal waktu. Saat klinik ( pagi-sore ) maupun saat di rumah ( malam-tengah malam ). Memastikan konfirmasi pendaftaran maupun pembayaran seluruh peserta merupakan pengalaman pertama bagiku, terlebih lagi sistem yang digunakan adalah via website ( online ) dan aku yang seorang sarjana kedokteran gigi, sangat tidak paham dengan dunia komputer. Alhamdulillah, senior2ku yang lebih handal dalam hal ini sudah menjelaskan dan memudahkan penggunaannya bagiku. Dari pekerjaan ini, ada hikmahnya juga lho, aku menjadi mengetahui beberapa nama yang bagus sekali dari para peserta.. :) Subhanallah... ( kira-kira peserta yang mendaftar mencapai 460, jadi ada 460 nama ..hehehe )

Pekerjaan yang kumulai dari akhir tahun 2010 ini baru bisa diselesaikan di bulan 3 tahun 2011. Tadinya, acara ini akan diadakan di awal tahun 2011, namun karena berbagai hal, acara ini harus dimundurkan sampai tgl 19 Maret 2011. Kebersamaan yang ada selama kurang lebih 3 bulan antara panitia membuatku merasakan kembali ukhuwah yang dulu pernah kurasakan dengan sesama siswa Insan Cendekia, baik dengan senior maupun junior. Indah sekali, alhamdulillah..

Akhirnya, tibalah waktunya hari eksekusi dari acara yang telah dipersiapkan selama 3 bulan terakhir. Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan acara yang pertama kali dibuat oleh IAIC ini memiliki kesan yang baik di mata para peserta, dari sistem registrasinya, konten acara dan pembicaranya maupun dari segi konsumsinya. Namun, Allah lah Yang Maha Kuasa atas segalanya. Pelaksanaan di hari H masih memiliki banyak sekali kekurangan, dari segi pembicara yang ternyata membatalkan kehadirannya di akhir waktu atau hal-hal teknis lainnya. Sedih dan kecewa pasti sempat hadir dalam hatiku, tapi saat itu, aku hanya berpikir bahwa Allah sedang mengingatkan aku dan rekan panitia lainnya bahwa sebaik apapun persiapan yang telah dilakukan sebelumnya, eksekusinya tetap menjadi kuasa Allah.

Alhamdulillah, dibalik segala kekurangan yang ada di hari H, aku tetap mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan yang luar biasa setelah melihat tawa, senyum dan sapaan hangat para guru-guru tercinta maupun alumni-alumni lainnya yang sepertinya merasa senang dengan acara ini. Semoga acara ini bisa memberikan manfaat dan kebahagiaan bagi semuanya. Amin..

Sebenarnya, aku tidak ingin acara ini berakhir dengan begitu cepat, karena rindu yang kurasakan dengan seluruh guru dan alumni IC ini masih hadir dalam hatiku. Seusai acara, aku mulai merasa tenang karena acara ini telah selesai dengan hasil yang tidak terlalu mengecewakan. Namun, setibanya di rumah, ternyata aku masih terbiasa untuk membuka website ICSUMMIT untuk mengecek pendaftar terbaru seperti yang kemarin-kemarin aku lakukan. Aku juga masih sering melihat ponselku untuk mengecek apakah ada sms atau telpon masuk yang belum kubalas yang berkaitan dengan pendaftaran ICSUMMIT. Yah, aku mulai merindukan pekerjaan itu. Mungkin, aku merindukan ukhuwah yang ada dalam kepanitiaan itu.
Terima Kasih ICSUMMIT 2011..



Alhamdulillahirobbilalamin, Allah mengijinkanku untuk menjadi bagian dari sebuah acara yang membuatku merasa lebih berguna untuk almamaterku .. Dengan kekurangan yang ada di sana sini, kepuasan yang ada di hatiku tidak berkurang atas pelaksanaan di hari kemarin, terlebih ketika melihat senyum dan tawa para guru serta alumni lainnya.. Terima kasih ICSUMMIT 2011 untuk menjadi bagian indah dalam perjalanan hidupku..

Tidak ada komentar: