Selasa, 10 Agustus 2010

Lukisan-Nya di timur negeriku *part 1*

Berawal dari sebuah kepanitiaan besar yang secara rutin diadakan di kampusku tercinta, KERSOS, aku mulai mengenal daerah ini. Sebuah daerah bagian Indonesia Timur yang sangat erat dengan kata keras, panas dan menyeramkan. Tugasku di kepanitiaan telah mengantarkanku pada sebuah perjalanan tak terlupakan ke daerah indah ini.
Tim Survey
Akhirnya, aku pun pergi bersama 3 orang rekan untuk mencoba melihat daerah Timur ini, melihat kondisi alamnya, kondisi masyarakatnya dan mulai menyusun rencana-rencana ke depan untuk kegiatan kampusku. 5 hari aku tinggal di Ternate, sudah menyebrang ke Sofifi ( pusat pemerintahan provinsi Maluku Utara yang letaknya di pulau Halmahera ) dan bahkan aku pun sempat menginjakkan kakiku di daerah Halmahera Utara ( Desa Gorua, Tobelo Utara ) yang mengharuskanku menempuh waktu 4 jam perjalanan darat yang dikelilingi oleh hutan dan kemungkinan besar kehilangan signal ponsel. Saat menyebrang dari ternate ke sofifi, tentu saja aku mencoba menggunakan speed boat berkapasitas 15-20 orang yang menyajikan perjalanan laut dengan keindahan alam yang luar biasa, terkadang ada lumba-lumba yang mengiringi speedboat dan pandangan ke kanan kiri hanyalah hamparan laut yang luas dan hijaunya gunung-gunung di pulau-pulau lain sekitar pulau ternate. Indah sekali ! Subhanallah.. ciptaan Maha Indah, tentu saja indah….
"Dan bumi telah dibentangkan-Nya untuk makhluk-Nya " ( QS : Ar-Rahman : 10 )
Kondisi alam sudah membuat aku dan rekan-rekan terpesona. Inginku rasanya menikmati lebih lama lagi keindahan alam itu satu persatu, namun daftar pekerjaanku masih banyak sedangkan waktuku di daerah ini pun terbatas. Sedikit-sedikit, aku dan rekanku mulai menuliskan fakta-fakta unik yang ada di daerah ini seperti bahasa dan kebiasaan warga sekitar. Namun, ternyata itu semua baru sebagian kecil dari semua kekayaan daerah ini. Sedikit kenangan mulai terpatri dalam ingatanku mengenai Maluku Utara. Terlebih lagi,Maluku Utara telah meninggalkan bekas dalam diriku, bekas yang nyata, yaitu bentol-bentol gatal yang muncul di hari terakhir aku disana dan tidak hilang sampai 1 minggu setelah aku di Jakarta. Ternyata aku digigit oleh kutu kasur selama di ternate. Yah, pelajaran baru mulai bertambah di kepalaku. ^_^
Tim Advance
Kesempatan kembali menghampiriku untuk mengenal lebih jauh mengenai daerah Timur ini. Tibalah waktunya bagiku dan 7 rekan lainnya untuk berangkat lebih awal demi mempersiapkan segalanya di lokasi acara. Rencana memang tidak selalu sejalan dengan pelaksanaan. Seharusnya, di hari ke 2, kami semua sudah berpencar ke wilayah masing-masing untuk menetap dan mempersiapkan segalanya disana . Pada kenyataannya, Tim Tidore menyelesaikan tugasnya dengan bolak balik Ternate, HalTeng baru bisa ke wilayah di hari ke3, HalUt di hari ke4 dan bahkan HalSel di hari ke 5 malam. Selama di Ternate, kami tidak sempat berjalan-jalan untuk menikmati kecantikan alamnya selain melihat tanpa sengaja ketika dalam perjalanan namun kami disambut dengan keindahan budi pekerti orang-orang disana, terutama orang-orang yang membantu kami dengan segala keramahan mereka, Drg.Rustan dkk yang memberikan kami tempat menginap selama advance ( Apotek Makassar ), Pak Kasman yang memberikan kami tempat menginap untuk rombongan ( UMMU ), Supir-supir bus dan pickup , Ibu penjaga internet yang ternyata adalah orang Bogor dan Bapak penjual nasi goreng di pantai swering yang ternyata orang Jawa. Tanpa kehadiran dan keramahan mereka, tentu kami akan mendapati banyak kesulitan selama masa advance ini.
Warga Ternate pun baik-baik, tidak seperti berita yang selalu ada di kepalaku sebelumnya bahwa wilayah Timur adalah wilayah dengan sikap warga yang cukup keras. Disini, aku masih menemukan motor-motor yang berhenti di belakang garis putih saat lampu merah, angkot yang tetap berhenti karena lampu merah di tengah malam saat jalanan pun sudah sangat sepi dan banyak fakta lain yang membuatku kagum akan sikap warganya. Namun, untuk masalah KKN ( Korupsi, Kolusi, Nepotisme ) di daerah ini cukup besar jumlahnya. Bahkan , untuk menjalankan acara di ternate ini, kami lebih banyak mencari segalanya sendiri, dengan sedikiiit sekali bantuan Pemda karena ada faktor ini dan itu. Alhamdulillah, Allah memberikan banyak jalan pertolongan, sehingga kami masih dapat melaksanakan acara ini dengan segala kekurangannya.
" Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" ( QS: Al Insyirah : 6 )
Setelah itu, aku pun pergi ke wilayah Halmahera Selatan , banyak sekali pelajaran yang kudapat disana. Dan, Allah pun semakin menunjukkan kebesaran-Nya...
-to be continued -

Tidak ada komentar: