Kamis, 20 Juni 2013

A Dream Come True...



Assalamualayka ya Rasulullah, ya Habiballah, ya Nabiyallah
Alhamdulillahirobbli'alamin.
Perasaanku sungguh campur aduk saat akhirnya aku menginjakkan kaki di bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Akhirnya aku bisa menghirup udara gurun pasir di Saudi Arabia, negara yang penuh dengan sejarah islam, negara yang menjadi saksi perjuanganmu. Walaupun masih harus menempuh waktu 4-5 jam menuju kotamu, aku sudah merasa sangat antusias dengan perjalanan di bus menuju Madinah malam itu. Sambil menyiapkan diri untuk bertemu dengan masjid Nabawi, sepertinya perjalanan udara selama 9 jam itu cukup memberikanku alasan untuk sedikit beristirahat di dalam bus ini.

Ya Rasulullah, tiba-tiba mataku dikejutkan dengan keindahan ciptaanNya. Masjid yang kau bangun di kota Madinah ini begitu memancarkan kecantikannya. Hatiku berdebar, tak sabar rasanya ingin segera masuk dan melaksanakan shalat disana. Alhamdulillah, Ya Habiballah, akhirnya aku dapat merasakan keindahan masjid Nabawi ini dengan lebih dekat, masjid yang menjadi tempat berjuangmu bersama para sahabat dulu. Begitu indah dan cantik. Aku tidak pernah membayangkan betapa luarbiasanya masjid ini. Air zam-zam yang tersedia di setiap pojok masjid ini membuatku tak ingin melewatkan kesempatan untuk selalu meminumnya seusai shalat. Suasana masjid ini begitu menyejukkan. Begitu banyak umatmu yang berbondong-bondong masuk ke dalam masjid saat adzan sudah dikumandangkan. Benar kata orang-orang, di tanah haram ini, saat adzan sudah berkumandang, maka semua akan berjalan menuju asal suara adzan itu. Semua bergerak secara bersama-sama, meninggalkan semua aktivitasnya, meninggalkan barang dagangannya tergeletak di jalanan tanpa ada yang menjaganya. Kami semua ingin memenuhi panggilanNya, kami semua saudara di tanah haram ini, saudara seiman. Betapa bahagia rasanya ketika melihat jamaah yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa, seperti yang telah Allah firmankan dalam AlQur'an, kini berada di satu tempat menjalani shalat yang dipimpin oleh satu imam dengan satu bahasa dan gerakan yang sama. Ya Rasulullah, semakin kurasakan indahnya islam. Terlebih lagi, setiap shalat fardhu selesai dilaksanakan, kami akan melaksanakan shalat ghaib untuk seluruh muslimin dan muslimat yang berpulang kepadaNya di hari itu.

Kecantikan Masjid Nabawi

Kerinduanku padamu semakin memuncak ketika tiba waktunya untuk berziarah ke makammu. Assalamualayka Ya Rasulullah. Akhirnya aku bisa mengunjungi makammu, berada sedekat itu denganmu.  Ya Rasul, memasuki Raudhoh ini memang membutuhkan kesabaran, tapi tentu tidak akan sebanding dengan kesabaranmu dan para sahabat terdahulu. Sebuah taman surga yang terletak di antara rumahmu dan mimbarmu ini menjadi tempat yang dirindukan oleh seluruh umatmu. Kupanjatkan doa penuh harap kepadaNya dengan sepenuh hati. Kerinduan yang telah lama hadir kini terjawab dengan airmata. Berada begitu dekat denganmu membuat tubuhku bergetar dan hatiku tak hentinya merasakan karunia yang begitu besar. Aku ingin berada disini lebih lama. Ya Rasul, semoga aku bisa bertemu langsung denganmu di surgaNya nanti. Ya Allah, kabulkanlah, aamiin. 

Kerinduanku kepada para sahabatmu pun terbayar sudah di sini. Assalamualayka Ya Khalifatu Rasulillah, Abu Bakar Ash-Shiddiq. Assalamualayka Ya Amirul mukminin, Umar Bin Khattab. Seketika itu juga, aku teringat bagaimana perjuangan kedua sahabat dalam membantu perjuanganmu dulu Ya Rasul. Betapa besar kekuatan cinta seorang Abu Bakar kepadamu yang membuatnya mampu menahan rasa sakit akibat gigitan hewan di dalam gua Tsur saat masa awal hijrahmu. Betapa besarnya juga cinta Umar kepadamu sampai saat berita kematianmu menyebar, beliau tidak mampu menerimanya dan malah ingin membunuh siapapun yang mengatakan bahwa dirimu telah kembali kepadaNya. Sungguh bahagia hati ini karena akhirnya aku bisa mengunjungi makam kedua sahabat terbaikmu itu. Alhamdulillah.

Ya Rasulullah, Madinah adalah kota yang sangat menyenangkan. Tata kota yang rapi, keramahan penduduknya dan kehangatan suasananya membuatku betah berada disini. Aku tidak menemukan satupun keburukan di kota ini, semua warganya menjalani kehidupan yang begitu tenang. Kami saling menebar salam di mana pun kami berada, saat memasuki lift, bertemu di depan masjid atau di mana saja. Waktuku yang hanya dua hari di kota Madinah ini membuatku ingin memanfaatkan semaksimal mungkin kesempatan yang ada untuk melihat semua hal yang berhubungan dengan kehidupanmu dulu, Ya Rasul. Di dekat Masjid Nabawi, aku berkesempatan untuk berziarah ke Pemakaman Baqi, tempat dikuburnya semua keluargamu kecuali bunda Khadijah dan juga beberapa sahabat yang selalu menyertai perjuanganmu dulu. Assalamualaykum ya Ahlul Baqii. 

Pemakaman Baqi 
Alhamdulillah, aku juga sempat singgah sebentar di Masjid Quba, masjid pertama yang kau bangun di kota ini dan juga Masjid Qiblatain yang menjadi tempat berubahnya arah kiblat dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram setelah kau mendapatkan perintahnya dari Allah. Perjalananku melihat gunung Uhud membuatku teringat akan pamanmu tercinta, Hamzah bin Abdul Muthalib. Sang singa padang pasir yang menyerahkan seluruh jiwa dan raganya untuk membelamu itu kini dimakamkan di dekat Bukit Uhud. Kematiannya di perang uhud adalah kehilangan besar seluruh umat muslim dan kesedihan mendalam bagimu. Assalamualayka ya Hamzah.
Masjid Quba
Jabal Uhud dan Makam Syuhada Uhud
 Ya Rasul Allah, sepertinya waktuku di kota ini tidak lama, karena aku harus beranjak ke kota kelahiranmu untuk melaksanakan tujuan utamaku. Aku mohon pamit dari kotamu ini, Ya Rasul. Berat rasanya meninggalkan kota ini. Kota yang telah membuatku merindukannya bahkan sebelum aku pernah berada disana. Sampai jumpa Madinah, semoga aku bisa kembali lagi ke kota ini untuk merasakan lagi ketenangan, keindahan, ketenteraman dan kebahagiaan yang pernah kudapatkan disini. Aamiin.

Terima kasih atas mimpi yang menjadi nyata ini Ya Allah.. :")

3 komentar:

danfer mengatakan...

semoga kelak bisa kesana lagi ya. Aamiin. ditunggu part Mekah nya :)

Rahmi Aulina mengatakan...

Habis sudah, saya kangen Madinah................. :'(((

Aristyani DR mengatakan...

@ danfer : Aamiin :')
@ michan : kangen saya juga ga? :p