Walaupun ada yang disebut dengan prasangka baik , tapi pada kenyataannya hati manusia memang lebih mudah dihinggapi prasangka buruk.Hal ini bisa dialami oleh siapa saja dalam kondisi apa saja. Berprasangka buruk kepada teman, sahabat, orangtua, keluarga dan pasangan sangat mudah terjadi ketika tidak adanya komunikasi yang lancar dan juga kepercayaan. Bahkan, kita juga bisa berprasangka buruk kepada ketetapan Allah akan kehidupan kita. Ini yang paling berbahaya.
Prasangka buruk juga bisa timbul karena adanya kenangan buruk di masa lalu akan sesuatu atau seseorang. Manusia memiliki kemampuan untuk menyimpan memori dari setiap kejadian dalam hidupnya. Memori yang paling bertahan lama di otak manusia adalah memori yang terindah dan juga terburuk. Pengalaman kecopetan akan membuat seseorang selalu berprasangka buruk setiap ada orang yang mendekatinya di tempat umum. Pengalaman dibohongi juga akan membuat seseorang menjadi tidak mudah percaya kepada kata-kata seseorang.
Padahal, Allah telah menjelaskan tentang prasangka ini di dalam firmanNya
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka adalah dosa.. " ( QS.49:12)
Jadi, untuk menghindarkan diri kita dari dosa, ada baiknya, kita selalu memperbaiki komunikasi yang tidak lancar, termasuk komunikasi kita kepada Sang Pencipta. Memiliki keyakinan dan kepercayaan adalah salah satu kunci untuk menghindari prasangka. Pastikan dulu kebenaran dari setiap berita yang didengar untuk menghindari prasangka yang akan berujung pada hal buruk lainnya, karena dari sedikit prasangka, akan berlanjut kepada kesalahpahaman dan pertengkaran. Kenangan buruk dimasa lalu tidak seharusnya membuat kita menjadi mudah untuk mencurigai seseorang, lebih baik jika kita bisa bersikap waspada dibandingkan curiga.
Be positive!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar