Minggu, 08 April 2012

Pendidikan dokter/dokter gigi

"Kamu tidak perlu mempelajari sampai sejauh itu, itu bagiannya spesialis."
"Kamu tidak boleh mengerjakan kasus itu, itu sulit."

Kalimat-kalimat di atas cukup sering saya dengar dari dosen-dosen pengajar pendidikan dokter/dokter gigi, baik secara langsung maupun dari cerita-cerita yang disampaikan teman atau senior. Saya tidak menyalahkan cara mereka mendidik kami, tapi sepertinya ada yang salah dari kalimat di atas.

Bagi saya, pengetahuan adalah sesuatu yang sangat berharga dan tidak ada batasan bagi siapapun untuk bisa mendapatkannya dengan sebanyak-banyaknya. Seorang anak kecil usia 3 tahun tidak pernah dilarang untuk mulai mempelajari cara bermain piano dengan alasan terlalu muda. Apakah nantinya anak itu bisa bermain piano atau tidak, itu adalah hal yang berbeda. Begitu pula dengan ilmu-ilmu dalam bidang kedokteran/kedokteran gigi.

Dalam pelaksanaannya, para GP ( General Practicioner ) atau dokter/dokter gigi umum memang hanya boleh melakukan sebuah perawatan yang dirasa mampu untuk dilakukan, tapi dalam hal mendapatkan pengetahuan yang lebih, menurut saya, siapapun boleh berusaha mendapatkannya baik dalam seminar ataupun pengajaran informal.


" Kasus ini memang sulit, oleh karena itu, kamu harus lebih berhati-hati dan belajar lebih banyak lagi"
"Sebenarnya kalian tidak perlu mempelajari sampai sejauh ini, tapi sebagai tambahan ilmu, kalian boleh mempelajarinya"

Hanya sedikit sekali dari para pengajar yang akan mengatakan kalimat di atas. Mereka adalah pengajar yang dengan senang hati memberikan tambahan ilmu kepada muridnya. Ilmu yang tidak akan ditemukan di textbook atau jurnal manapun. Ilmu yang membuat muridnya menjadi percaya diri dan merasa siap untuk terjun ke masyarakat. Pengajar inilah yang selalu mengatakan bahwa mereka masih bodoh, sehingga mereka masih terus belajar. Merekalah yang membuat murid-muridnya tidak merasa takut melainkan segan dan hormat. Alasan mereka mengajar bukanlah untuk kebanggaan bahwa mereka adalah seorang ahli / profesor yang belum dapat ditandingi kemampuannya , tapi sebuahkebanggaan bahwa murid-muridnya kelak bisa lebih baik dari mereka.

Seorang teman mengatakan kepadaku bahwa dokter dan guru adalah dua pekerjaan yang paling mulia. Jika ada seorang dokter yang juga menjadi guru, maka seharusnya dia menjadi orang yang sangat mulia. Tapi, kemuliaan memang tidak bisa ditemukan dengan mudah. Kemuliaan itu hanya akan ditemukan pada seorang dokter yang mengajarkan murid-muridnya dengan ketulusan hati.

Untuk para dosen yang telah mengajarkan saya dengan sabar dan tulus, Terima Kasih, Dok!!


Tidak ada komentar: