Rabu, 02 Desember 2009

Jalan setapak itu *part 2*


-->
Cukup lama aku duduk dan menghentikan perjalananku
Ternyata, waktu dan peristiwa tidak membuatku menunggu lebih lama lagi atas jawaban itu
Lagi-lagi, aku dikejutkan olehnya
Jalan yang telah kususun ini sepertinya akan sangat sulit untuk aku lanjutkan
Keadaan di sekitar sudah tidak memungkinkan bagiku untuk tetap bertahan dengan perjalanan itu
Namun, aku tidak ingin menghapus jalan yang telah kususun tadi, aku ingin mengenangnya sebagai salah satu langkahku mencari angan kebahagiaan
Sedihku mengiringi perjalananku menjauhi jalanan itu
Keadaan di sekelilingku menunjukkanku pada sebuah jalan baru yang tertutup oleh banyak semak belukar
Keadaan di balik jalanan itu sama sekali tidak terlihat
Apakah aman? Apakah berduri? Apakah ada ranjaunya?
Bimbang kembali menghampiriku
Aku sudah meninggalkan jalanan yang telah kususun semula, dan kini aku mulai kehilangan arah, akan kemana aku melangkah?
Waktu dan peristiwa memberikanku kesempatan untuk terus berpikir, terus dan terus berpikir...
Dan semakin hari, sekelilingku semakin menunjukkan ku bahwa aku memang harus meninggalkan jalan yang telah kususun dulu
Hari demi hari, aku terus mencari petunjuk untuk mencapai anganku
Kujalani dengan sabar, dimanakah jalanku?
Jalan setapak yang akan membawaku pada bahagia dan keindahan
Bukan pada kesulitan, kesedihan dan keburukan
Bagaimana ini?
Ternyata aku tetap tidak bisa beranjak dari tempatku berdiri saat ini
Aku memang telah pergi dari jalan setapak yang dulu dan aku sudah tahu bahwa aku tidak boleh lagi menoleh ke jalan itu
Aku hanya harus memikirkan , bagaimana jalanku kelak?
Apakah seindah taman bunga dengan harum yang semerbak?
Ataukah berbatu dan membuatku terjatuh berkali-kali untuk mencapai taman bunga itu?
Apapun itu, kuharap itulah yang terbaik dariNya
Namun sempat terbersit di pikiranku
masih ada kemungkinan bahwa yang terbaik adalah kembali ke jalanku yang dulu
Sedihku terus menemaniku selama aku masih berdiri disini
Sedihku karena harus meninggalkan semua jejakku dulu
Sedihku karena aku tak tahu harus bagaimana selanjutnya
Aku yakin, Dia akan menunjukkanku jalan yang tepat diwaktu yang tepat
Entah aku masih harus berdiri di sini untuk terus berpikir
Atau aku harus kembali ke jalan setapakku yang dulu
Atau
Ada sebuah jalan yang memang telah disiapkan untukku menggapai angan itu
Kini, yang dapat kulakukan adalah berdiri dengan sabar menanti jawaban itu dan ikhlas menghadapi semuanya

1 komentar:

AMIRUL IHLAS HIROSHI mengatakan...

Ibnu Mas'ud meriwayatkan: Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam membuat garis dengan tangannya lalu bersabda: "ini jalan Allah yang lurus" lalu beliau membuat garis-garis di kanan dan kirinya , kemudian bersbda: "ini adalah jalan yang sesat, tak satupun darinya melainkan ada setan yang menyeru kepadanya" Selanjutnya beliau membaca firman Allah: "Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus maka ikutilah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain)karena jalan-jalan itu menceraiberaikan kamu dari jalanNya. Yang demikian diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa"(Al-An'am:153) (Hadits Shahih riwayat Ahmad dan Nasa'i)

Ukhti, hanya satu jalan yang benar dan selamat, yakni jalan yang ditempuh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beserta para sahabatnya radiallahu anhum.

Barakallahu fiikum