Minggu, 25 Oktober 2009

Jalan setapak itu

Waktu menuntunku mengenal banyak warna dan rasa, peristiwa dan kejadian yang telah mengisi lembaran hidupku mengajarkanku banyak hal..
Mulai kususun jalan setapak menuju hidupku, mulai kutata diriku untuk siap menghadapi apapun yang harus kuhadapi kelak.. Aku pun mulai berangan mengenai bahagia dan keindahan..
Aku ingin mendapatkan jalan yang terbaik dan aku bisa mencapai anganku..

Waktu dan peristiwa kembali mengenalkanku pada indahnya kehidupan, mengajakku untuk membuka mata dan hati merasakan semuanya.. Jalan setapak yang kususun sudah semakin jauh, menjauhi tempat dimana aku berdiri saat ini...


Namun aku teringat, bahwa jalan yang kususun saat ini belum pasti membawaku kepada anganku.. Aku teringat akan sekitar yang mungkin akan banyak menentukan arah jalan setapak itu kelak.. Aku tersadar bahwa waktu dan peristiwa tak akan berhenti mengejutkanku dengan banyak pelajaran baru di sepanjang jalan ini...

Aku terdiam di pertengahan jalan setapak ini, inginku segera berlari menggapai anganku di ujung sana, namun aku pun takut jika ternyata setibanya disana, bukanlah bahagia yang menyambutku, namun kesedihan mendalam yang mampu melukai hatiku..
Bisikan angin membuatku berpikir untuk berhenti dahulu, melihat keadaan di sekitarku..
Sejenak aku berhenti, sekitarku mulai menunjukkan arah yang baru menuju ujung yang lain..
Ujung itu pun tak mampu aku lihat, apakah bahagia ataukah tangisan?
Waktu dan peristiwa terus membuatku bertanya,,,
Apa yang harus kuperbuat?
Bagaimana dengan jalan setapak yang telah kususun?
Mampukah aku menggapai angan itu dengan baik? atau haruskah aku melewati bebatuan untuk menggapainya?
Atau
Haruskah aku kembali menghapus jejak yang telah kususun dan memulainya kembali dari awal dengan segala ungkapan di sekitarku?

Waktu dan peristiwa belum juga menjawabku...
Akhirnya, aku hanya berhenti disini, terduduk sendiri mengharap yang terbaik yang akan kulalui...
Amin....

1 komentar:

Anonim mengatakan...

like this :D