Aku punya sebuah harapan, karenanya aku berusaha keras untuk menggapainya. Harapan dalam kehidupan sosial dengan sesama makhlukNya. Terkadang, aku berharap untuk mendapatkan perhatian dari orang tersayang di saat tertentu, terkadang aku berharap untuk dapat memberikan perhatian kepada orang tersayang. Tidak jarang pula, aku berharap agar aku miliki waktu yang cukup untuk dapat berkumpul bersama mereka, berbagi ilmu, saling mengingatkan, saling menguatkan dan saling menyayangi..
Namun, itulah aku , seorang makhluk yang memiliki banyak kekurangan. Tanpa sadar, mungkin aku terlalu besar menaruh harapan kepada orang-orang di sekitarku. Begitu pula, terhadap diriku sendiri. Mulai muncul sedikit pecahan kekecewaan dalam hati, karena harapanku tidak dapat terpenuhi sebesar apapun usahaku. Kenyataannya, harapan itu tidak akan terwujud, jika aku hanya meletakkannya pada makhluk...
Mungkin saja, aku telah memberikan yang terbaik untuk menggapai harapanku. Namun ternyata setiap kebaikan tidak selalu dibalas dengan kebaikan. Setiap usaha terbaik tidak selalu berujung pada hasil yang baik, kecuali jika kau letakkan harapanmu itu pada Sang Maha Pencipta dan Maha Pemilik Atas Segalanya, termasuk harapan yang ada di dirimu...
Hanya ada satu harapan yang dapat membuatmu tersenyum bahagia tanpa ada sedikitpun pecahan kecewa yang mampu mengiris hati dan membuat luka di dalam dirimu, yaitu harapan atas segala keridhoanNya, harapan atas setiap berkah dan cintaNya, harapan atas segala keputusanNya...
Hanya ada satu , hanya kepadaNya..
Dia mengajarkan kita untuk ikhlas dan sabar ketika harapan itu belum dapat kita gapai, namun seandainya pun harapan itu bergerak semakin menjauhi kita, maka yakinlah bahwa Dia telah memilihkan harapan terbaik bagi kita.. Harapan hanya kepadaNya , berarti tidak ada rasa ingin mendapatkan balasan yang sama, tidak ada lagi rasa kecewa dan tidak ada lagi rasa menuntut yang tinggi..
*ikhlaslah dengan setiap ilmu, tenaga, waktu, dan materi yang telah kau berikan untuk orang lain walaupun kini kau tidak mendapatkan balasan apapun atasnya, karena harapanmu bukan kau letakkan pada manusia, melainkan kepada Sang Pencipta *
Namun, itulah aku , seorang makhluk yang memiliki banyak kekurangan. Tanpa sadar, mungkin aku terlalu besar menaruh harapan kepada orang-orang di sekitarku. Begitu pula, terhadap diriku sendiri. Mulai muncul sedikit pecahan kekecewaan dalam hati, karena harapanku tidak dapat terpenuhi sebesar apapun usahaku. Kenyataannya, harapan itu tidak akan terwujud, jika aku hanya meletakkannya pada makhluk...
Mungkin saja, aku telah memberikan yang terbaik untuk menggapai harapanku. Namun ternyata setiap kebaikan tidak selalu dibalas dengan kebaikan. Setiap usaha terbaik tidak selalu berujung pada hasil yang baik, kecuali jika kau letakkan harapanmu itu pada Sang Maha Pencipta dan Maha Pemilik Atas Segalanya, termasuk harapan yang ada di dirimu...
Hanya ada satu harapan yang dapat membuatmu tersenyum bahagia tanpa ada sedikitpun pecahan kecewa yang mampu mengiris hati dan membuat luka di dalam dirimu, yaitu harapan atas segala keridhoanNya, harapan atas setiap berkah dan cintaNya, harapan atas segala keputusanNya...
Hanya ada satu , hanya kepadaNya..
Dia mengajarkan kita untuk ikhlas dan sabar ketika harapan itu belum dapat kita gapai, namun seandainya pun harapan itu bergerak semakin menjauhi kita, maka yakinlah bahwa Dia telah memilihkan harapan terbaik bagi kita.. Harapan hanya kepadaNya , berarti tidak ada rasa ingin mendapatkan balasan yang sama, tidak ada lagi rasa kecewa dan tidak ada lagi rasa menuntut yang tinggi..
*ikhlaslah dengan setiap ilmu, tenaga, waktu, dan materi yang telah kau berikan untuk orang lain walaupun kini kau tidak mendapatkan balasan apapun atasnya, karena harapanmu bukan kau letakkan pada manusia, melainkan kepada Sang Pencipta *