Minggu, 31 Oktober 2010

Hadiah itu indah

Pernahkah kau memberikan hadiah?
Aku yakin, sebagian dari kita akan menjawab pernah. Hadiah itu bisa berupa barang maupun lainnya. Diberikan untuk seseorang yang disayangi, dihormati atau disukai. Memberikan hadiah kepada seseorang bisa dilakukan dengan sepenuh hati , bisa juga tidak. Biasanya, hadiah yang diberikan untuk sebuah formalitas tidak didasari dengan kesungguhan hati, seperti untuk atasan, atau seseorang karena jabatan. Tapi, jika hadiah itu diberikan dengan sebuah niat yang tulus maka hati akan berperan di dalamnya. Dan biasanya hadiah yang seperti itu ditujukan untuk orang-orang tersayang seperti teman, sahabat dan keluarga.

Diawali dengan mencari jenis barang yang akan diberikan. Biasanya, kita akan mencari benda kesukaan dari orang tersebut, atau sesuatu yang dibutuhkannya. Lalu , kita mulai membuat kartu ucapannya dengan beribu doa tulus di dalamnya, dan terakhir, kita membungkusnya dengan penuh kesungguhan. Kita tidak segan untuk menyisihkan uang tabungan, waktu dan pikiran untuk memberikan yang terbaik dalam hadiah itu. Pengorbanan telah dilakukan demi sebuah pesan kesungguhan yang ingin disampaikan dalam pemberian hadiah itu.

Dan, jika kau melakukannya dengan sungguh-sungguh, maka pesan kesungguhan itu akan sampai pada orang yang kau tuju. Tapi jika tidak, maka jangan harap, orang yang kau tuju akan mendapatkannya.

Biasanya hadiah diberikan saat ada perayaan atas sesuatu, seperti ulang tahun, anniversary pernikahan maupun karena sebuah prestasi. Tapi, ada juga beberapa orang yang tidak memerlukan sebuah momen khusus untuk memberikan hadiah pada seseorang. Karena hadiah itu mengandung sebuah makna.

Hadiah merupakan sarana untuk mengungkapkan sesuatu.

Dengan hadiah, aku mampu mengungkapkan rasa sayang dan cintaku pada kedua orangtua saat anniversary pernikahan mereka, begitu pula dengan rasa sayang dan cintaku pada kakakku saat dia menikah. Dan hadiah-hadiah lain yang kuberikan dengan penuh rasa sayang pada sahabat-sahabatku. Bagiku, hadiah adalah sebuah cara yang indah untuk menggambarkan sebuah rasa.


Pernahkah kau mendapatkan hadiah?
Bagaimanakah rasanya? Indah dan bahagia.

Terkadang materi yang diberikan tidak akan terlalu kau pikirkan. Apapun hadiah yang diberikan, yang pertama akan kau ingat adalah orang yang memberikan hadiah itu padamu. Kau akan mencari jawaban, mengapa orang itu memberikan hadiah kepadamu? Apakah pesan yang ingin disampaikan atas hadiahnya? Dan kau akan menemukan jawabannya melalui hadiah itu. Karena, hadiah itu merupakan sarana untuk penyampaian sesuatu. Aku mengerti, mengapa orangtua dan kakakku memberikan hadiah untukku, begitu pula dengan sahabat-sahabatku yang dengan surprise nya memberikan sebuah hadiah tak terduga.

Namun, untuk beberapa orang, hadiah itu tidak terlalu penting karena terkesan materialistis. Beberapa orang, menganggap, tidak perlu buru-buru untuk memberikan hadiah atas sebuah prestasi, sebuah perayaan ulang tahun atau sebuah perayaan anniversary. beberapa orang menganggap, hadiah itu hanya benda yang dapat diberikan oleh siapapun kepada siapapun juga.

Bagiku, materi tidak penting. Bahkan, sebuah senyum pun dapat kau berikan sebagai hadiah asal kau sampaikan pesan dalam senyum itu, katakan jika itu adalah sebuah hadiah atas sesuatu. Bagiku, semakin cepat kau sampaikan hadiah itu, maka akan semakin cepat pesan itu sampai. Semakin cepat kau akan lihat kebahagiaan dalam wajah orang yang kau tuju.

*terima kasih untuk semua orang yang pernah memberikanku hadiah selama hidupku. dari orang yang terdekat sampai orang-orang yang tak pernah kuduga. Dari cara yang biasa, sampai cara yang luar biasa. dan untuk semua orang yang pernah kuberikan hadiah, semoga pesan itu sampai. *

Sabtu, 23 Oktober 2010

stay focus!

Menjalani kehidupan bukanlah tanpa sebuah tujuan
Entah untuk jangka waktu yang lama maupun sebentar
Semuanya dilalui dengan usaha untuk mencapainya
Mendapatkan yang diimpikan, meraih yang dicita-citakan dan menjadikan bahagia bagi orang-orang tersayang

Tujuan hidup setiap orang tentu berbeda
Tapi saat ada satu tujuan yang sama, maka itu akan menjadi awal dari sebuah kebersamaan
Bersama untuk mencapainya, bersama untuk menghadapi segala tantangannya

Rintangan dan hambatan itu telah menunggu untuk dihadapi dan diselesaikan
Usaha dan upaya pun telah dilayangkan dengan keras dan kuat
Tapi, hasil akhir memang tak selalu mudah untuk didapatkan dengan indah

Terpusat pada pencapaian tujuan tanpa memusingkan hambatan yang ada
Bersama mengerahkan segala upaya tanpa menghiraukan godaan yang timbul
Hambatan itu bukan hadir untuk dipikirkan dan dilawan, tapi untuk diselesaikan
Rintangan itu tidak datang dengan penawaran tapi dia akan pergi dengan kepastian
Memastikan segalanya tertuju pada pencapaian mimpi, perwujudan asa dan juga cita

Fokus pada titik di ujung sana
Saat kau menemukan apapun yang menghalangi langkahmu itu.
Tetaplah fokus
Karena setiap langkah dalam hidupmu harus membuatmu berada lebih dekat dengan tujuan itu
Bukan tetap di tempat karena kesibukanmu memusingkan hambatan itu
bahkan mundur ke belakang karena kelelahanmu melawan hambatan itu
Tapi selangkah lebih maju karena kau fokus pada tujuanmu

Stay focus!

Sabtu, 02 Oktober 2010

Painfully addicted??

Mungkin aku sudah mendengar kata organisasi sejak SMP, yaitu OSIS. Begitu juga dengan OSIS semasa aku SMA dulu. Tapi, organisasi itu sangat berbeda dengan organisasi yang aku kenal di dunia mahasiswa..

Saat aku masih dalam masa bimbingan di kampus baruku, aku mendapatkan tugas untuk me wawancarai seniorku angkatan 2004 dan dari seniorku ini lah aku mengenal frase "painfully addicted". Apa maksudnya?

Seiring berjalannya waktu, aku mulai menapaki organisasi di kampusku ini. Alhamdulillah, sejak aku duduk di tingkat 1, aku sudah diberikan kesempatan untuk menjadi anggota sebuah lembaga eksekutif di kampusku. Dan ternyata, keanggotaanku ini berlanjut hingga aku berada di tingkat 3.
Sekitar 3 tahun, merasakan dunia organisasi mahasiswa,, aku semakin menyadari bahwa frase yang dulu diberikan pada seniorku memang benar adanya..

Menjadi anggota sebuah organisasi mahasiswa , yang tentunya tidak digaji, membuatku mengenal kata lelah , penat dan bosan. Bahkan tidak jarang, karena sebuah permasalahan di organisasi ini, aku dikenalkan pula dengan kata marah, sakit hati, tangis dan takut. Dan, keinginanku untuk berhenti dan keluarpun menjadi mudah sekali untuk timbul.

Namun, aku pun banyak sekali menemukan cahaya semangat, tawa bahagia maupun hangatnya persaudaraan yang ada di organisasi ini. Terlebih lagi, ketika sebuah pekerjaan telah berhasil dilaksanakan dan memberikan dampak baik terhadap lingkungan di sekitar organisasi tersebut. Rasanya, semua penat, lelah, marah, dan tangis yang pernah kurasakan dulu hilang seketika dan aku bersyukur telah diberi kesempatan untuk berada di dalamnya..

yah, benar sekali kata seniorku dulu,,
Apa yang kurasakan dalam organisasi ? jawabnya "painfully addicted"
karena, walaupun "pain" ini sering menghampiriku, tapi aku tetap "addict" terhadap organisasi ini..

Waktu terus berjalan.
sudah waktunya bagiku untuk meninggalkan hal adiktif ini dan berjalan ke tahap selanjutnya.
Terima kasih untuk seluruh senior dan teman-teman yang membuatku merasa bersyukur menjalani hal ini.
dan
Semangat untuk seluruh rekan2 yang akan meneruskan organisasi ini!
Hidup Mahasiswa!!

*special thanks to K Masita Mandasari , FKG UI 2004